JAHANGIR NEWS Sejarah Kelam Timnas Dipermalukan Bahrain, Erick: Akibat Ego Pemimpin yang tak Mau Bersatu
jahangircircle.org, JAKARTA – Jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain, Indonesia dihantui sejarah kelam bersama tim Asia Barat. Pada kualifikasi Piala Dunia 2014, pada 29 Februari 2012, Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Aji Santoso dipermalukan 0–10 di Manama, Bahrain.
Kekalahan telak tersebut terjadi karena Timnas Indonesia tidak dibekali pemain terbaik saat itu. Pasalnya, terdapat dualitas organisasi antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Liga ini dibagi menjadi Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga Utama Indonesia (IPL).
Ketua Umum PSSI Eric Thohir menilai kekalahan tersebut sempat mencoreng nama bangsa di masa lalu karena adanya persaingan ganda di liga.
“Kalau tidak salah itu dualisme PSSI, dualisme Liga. Saya masih terlalu muda, menurut saya. Ya, kalau begitu. Pada akhirnya kami tidak menurunkan tim terbaik yang bisa mereka bunuh, tapi itu menjadi pelajaran bagi kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
“Sebagai bangsa, sebagai PSSI, sebagai pemangku kepentingan sepak bola, kita harus bersatu untuk bisa mewujudkan apa yang kita impikan sebagai satu kesatuan yang lebih baik. Kalau kita terpecah belah seperti dulu, masing-masing punya ego sektoral, tim nasionalnya masing-masing,” Liga tak mau berhenti, elite akademi profesional dan Surtin bentrok jadwal bermain,” tegas Eric.
Mencontohkan pemain bertahan timnas, kata dia, Surat akan masuk daftar hitam jika tim tidak diperkuat. Menurut Eric, hal seperti itu adalah jalan menuju kehancuran. Mampu mengelola keadaan dengan lebih baik adalah komitmen PSSI. Efeknya, timnas akan tampil bagus dan tak terkalahkan 10-0 seperti dulu.
Menurut Eric, kekalahan tersebut memalukan karena terjadi di kualifikasi Piala Dunia. “Kami bersalah karena tidak mampu mempersiapkan partai dengan baik dalam arogansi kami, arogansi pemimpin, arogansi pemerintah, tapi kami tidak mencari solusi demi semangat, harkat dan martabat bangsa. Bangsa ini harus maju,” tegasnya.
Eric berharap Shin Tae Young bisa memimpin timnas Indonesia saat ini untuk menyelesaikan keluhan masa lalu. Ia pun berharap para pemain tetap bersemangat untuk meraih hasil terbaik pada pertandingan di Stadion Nasional Bahrain di Rifa, Manama, Kamis pukul 23.00 WIB.
“Tapi hati-hati karena Bahrain adalah tuan rumahnya. Melihat Australia, ada banyak kartu yang harus diwaspadai. Itulah sepak bola. Dulu kami sering dirugikan karena dianggap tim underdog,” ujarnya
“Jadi mungkin di banyak negara, banyak wasit yang melihat kami tidak memainkan sepakbola yang bagus. Sekarang ya. Jika kita diperlakukan seperti itu, kita diperlakukan seperti itu. Mereka harus memikirkannya. Sebab Indonesia sudah punya standar sepak bola. “Oke,” kata Eric.