jahangircircle.org, JAKARTA — Anggota DPR RI Anis Biruati dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta presiden terpilih mengkaji ulang atau merevisi target pertumbuhan ekonomi delapan persen. Anis mengatakan target tersebut terlalu tinggi dan tidak realistis mengingat tren pertumbuhan ekonomi beberapa tahun terakhir.
Anis mengatakan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/10/2024) “Bukan tugas yang mudah, jika mengingat 10 tahun masa jabatan Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari angka lima persen.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jakarta Timur ini mendesak Prabowo dan tim ekonominya bekerja ekstra keras untuk keluar dari jebakan pertumbuhan 5%. Anis juga mengatakan Indonesia masih menghadapi kondisi perekonomian global yang lemah dan dibayangi ketidakpastian.
Anis mengatakan, situasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, fragmentasi geoekonomi, dan meningkatnya proteksionisme yang berpotensi melemahkan prospek pertumbuhan ekonomi. Anis mengatakan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Juli 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sejalan dengan perkiraan World Economic Outlook (WEO) April 2024 sebesar 3,2 persen pada tahun 2024 dan 3,3 persen pada tahun 2025.
Jadi sekali lagi, target delapan persen yang ingin dicapai oleh Presiden terpilih Prabowo harus direvisi agar target pemerintah ke depan lebih realistis, kata Anis.
Terhadap Komite Perekonomian, Ketua Bidang Perekonomian DPP PKS belum bisa menjawab banyak karena belum ada pengumuman resmi mengenai susunan kabinet. Karena komposisi kabinet mendatang lebih banyak dibandingkan kabinet sebelumnya, Anis menilai komposisi komite ekonomi akan diisi oleh pakar, akademisi, dan teknisi berpengalaman yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok.
“Kami yakin profil kelompok ekonomi ke depan akan memiliki integritas yang kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan lokal. Memiliki kredibilitas di mata dunia internasional,” kata Anis.