jahangircircle.org, JAKARTA – BUMN pangan atau ID FOOD telah menyalurkan 8,6 juta paket bantuan pangan sepanjang tahun 2024 untuk mengeliminasi pertumbuhan. Jumlah tersebut sesuai dengan target penyaluran yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). ID FOOD telah dimasukkan dalam program bantuan pangan pemerintah untuk memfasilitasi pertumbuhan hingga tahun 2024.
Sis Apik Vijayanto, CEO ID Food, mengatakan tingkat penyaluran bantuan pangan untuk stunting tahun ini mencapai 100%, yang berarti selama dua tahun berturut-turut ID Food telah memenuhi kebutuhan ketahanan pangan dan gizi pemerintah.
“Kontribusi ID Food terhadap program ini akan dimulai pada tahun 2023. ID Food telah mendistribusikan total lebih dari 15 juta paket pangan untuk stunting selama dua tahun berturut-turut,” ujarnya saat acara Penyaluran Bantuan Pangan Pembangunan Stunting 2024 di Jakarta . , Kamis (17 Oktober 2024).
Menurut Sis Apik, pada tahun 2024 seluruh paket bantuan berisi 1 kg daging ayam dan 10 butir telur akan disalurkan kepada 1,4 juta rumah tangga rentan (KRS) sebagai kelompok penerima manfaat.
“Sek 1,4 juta tersebut disalurkan di tujuh provinsi yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kak Apik mengatakan, berdasarkan data KRS yang diperoleh BKKBN, penyaluran bantuan stunting dilakukan secara proporsional dalam dua tahap, dengan sasaran penerima di perkotaan dalam zona 3T. Sumut 137.000 SEK, Banten 92.000 SEK, Jawa Barat 403.000 SEK, Jawa Tengah 345.000 SEK, Jawa Timur 374.000 SEK, Sulawesi Barat 20.000 SEK dan NTT 7,3 Ribu SEK.
“Setiap TJK mendapat bantuan tiga kali per periode, atau enam kali dalam setahun. Harapannya, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dapat mengurangi kemungkinan keterlambatan tumbuh kembang di kemudian hari melalui asupan protein hewani secara rutin,” kata Siss.
Sis Apik mengatakan keberhasilan distribusi paket pangan tidak terlepas dari dukungan kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah dan otoritas ketahanan pangan dan pertanian, perbankan, masyarakat, koperasi, mitra pertanian dan pemangku kepentingan lainnya. Sebagai operator, mereka adalah pionir dalam distribusi. Untuk mempercepat implementasi, ID Food juga mengerahkan tiga anak perusahaannya, PT Perusahaan Dagang Indonesia (PPI), PT Berdikari, dan PT Rajawali Nusindo, sebagai pemasok produk telur dan ayam.
“Tahun ini ID Food juga akan bermitra dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN untuk mendukung pencegahan emerging growth sehingga mempercepat pelaksanaan distribusi. Dukungan perbankan juga sangat penting dalam rencana ini,” lanjut Sis Apik.
Selain itu, Kak Apik menyampaikan bahwa ID Food menyelenggarakan Malam Apresiasi Program Distribusi Pangan 2024 bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan BTN sebagai ucapan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas kontribusinya dalam mensukseskan pelaksanaan program.
Pada malam penghargaan tersebut, diberikan piagam penghargaan kepada penyalur bantuan pangan regional/daerah, supplier terbaik, perwakilan KRS, Pahlawan Public Service Obligation (PSO), PT Pos Indonesia (Persero) dan PT BGR Logistik Indonesia. dan asosiasi yang diwakili oleh Persatuan Unggas Sipil Indonesia (Pinsar) dan Persatuan Unggas Nasional (KPUN). Sebagai pemrakarsa proyek tersebut, Kepala Administrasi Gabah Nasional secara langsung mengucapkan terima kasih.
“Melalui penilaian ini, kami berharap dapat mendorong masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengekang pertumbuhan ekonomi Indonesia. ID FOOD siap berperan mendukung pemerintah dalam menyelesaikan tugas penting menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia.” masa depan cerah negara ini,” kata Suster Apik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarvo Edhi menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin demi keberhasilan implementasi program tersebut. Ia mengatakan, dukungan pembiayaan perbankan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pelaksanaan proyek pangan yang dijalankan ID FOOD.
“Langkah baik ini akan memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, terutama keluarga berisiko tumbuh dewasa. Hal ini tentunya akan membantu memperkuat
Ketahanan pangan,” kata Salvo.
Implementasi rencana pengelolaan backlog pengembangan ini dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang. Program ini dinilai strategis dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya dalam mempersiapkan generasi penerus, dan sebagai bentuk hilirisasi produksi peternakan, membantu menjaga kelestarian telur, ayam, daging di tingkat peternak.
Savo mengatakan rencana untuk membendung pertumbuhan pembangunan bisa menjadi besar dan efektif jika kerja sama lintas sektoral dilaksanakan secara lebih luas, mencakup berbagai aspek seperti pembiayaan, regulasi, dan produksi.