jahangircircle.org, JAKARTA — Kemandirian dan kemampuan percaya diri mengungkapkan ide dan pikiran pada anak perlu dipupuk sejak dini. Misalnya saja saat anak masuk PAUD dan juga saat masuk TK.
Guru Sekolah Cikal Bandung Dwi Ayun Pratiwi atau akrab disapa Ayun mengatakan, mengembangkan kemampuan mandiri itu penting. Kemampuan tersebut berguna untuk menghadapi segala tantangan masa kini, agar anak terbiasa tumbuh dan bergerak, sehingga mempunyai kekuatan untuk menyelesaikan sendiri berbagai persoalan dalam perjalanan pengembangan diri.
Menurut Ayun, sangat penting untuk mengembangkan kompetisi mandiri pada anak sedini mungkin, karena erat kaitannya dengan pengembangan rasa tanggung jawab, kemampuan mengendalikan emosi, dan berinteraksi dengan orang lain. Kemandirian dinilai penting bagi tumbuh kembang anak. Melalui pembelajaran mandiri, anak akan dikenalkan dengan tanggung jawab, cara mengambil keputusan, memproses emosi, serta berinteraksi dengan dan dengan orang lain.
“Ketika anak terbiasa diberi ruang untuk menjadi individu yang mandiri, lama kelamaan akan muncul rasa percaya diri bahwa ia mampu menunaikan tugas dan tanggung jawabnya,” kata guru kelas 1 SD Cikal Bandung itu dalam keterangan tertulis yang diterima. dari jahangircircle.org, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, membina kemandirian anak sejak dini bukan berarti anak sejak kecil dituntut untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, melainkan mengembangkan kemampuan tersebut secara perlahan pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. “Boleh saja kita mulai mengajarkan kemandirian pada anak sejak usia muda, namun yang harus kita ingat adalah kemandirian yang kita ajarkan harus sesuai dengan usianya,” kata Ayun.
Ia mencontohkan, saat anak menginjak usia empat tahun, berikan kepercayaan diri pada anak untuk memilih pakaian apa yang akan dikenakan. Pada usia lima tahun, latih anak Anda untuk belajar memakai sepatu sendiri.
Sebagai seorang pendidik, Ayun berpendapat bahwa dalam proses pengembangan diri pada 5 tahun pertama, anak cenderung memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dan mengamati lingkungannya. Keyakinan yang disampaikannya tentunya juga berdasarkan hasil penelitian Patricia Gaminde, psikolog dan psikoterapis, Pentingnya Anak Kita Menjadi Mandiri.
Majalah Pentingnya Anak Kita Menjadi Kemandirian karya Patricia Gaminde melaporkan bahwa pada saat anak mencapai usia lima tahun, aktivitas otaknya mencapai 80 persen dibandingkan orang dewasa, yang berarti anak pada tahap ini mempunyai motivasi untuk belajar. “Sehingga orang tua di usia ini atau bahkan lebih muda bisa mengajarkan kemandirian pada anak sesuai porsinya, tujuannya agar anak menjadi individu yang mandiri dan ini bisa menjadi prediktor bagi anak untuk tetap bertahan ketika berada dalam kesulitan,” Ayun menjelaskan. .