jahangircircle.org, JAKARTA – DJ Palestina Sama Abdulhadi mengkritik Kamala Harris karena menggunakan videonya dalam kampanye tanpa izin. Abdulhad, yang tidak mendukung partai politik mana pun di Amerika Serikat, berpendapat bahwa penggunaan videonya secara tidak sah telah menghina pandangan sosial, moral, dan politiknya.
Iklan Harris-Waltz berjudul “Trump vs. Detroit”, menampilkan cuplikan penampilan DJ di Movement Festival. Abdulhadi mengatakan, isi kampanyenya sangat menyesatkan karena dia tidak mendukung Harris.
“Penggunaan video ini tidak sah dan tanpa izin saya. Dengan menggunakan video ini, saya menyiratkan bahwa saya mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden, dan itu sepenuhnya salah. Ini sangat menyinggung pandangan sosial, moral, dan politik saya yang menyesatkan. iklan pemerintah,” kata Abdulhadi kepada NME, Kamis (24/10/2024).
Abdulhadi pun menegaskan, dirinya tidak dan tidak pernah mendukung Kamala Harris. Abdulhad, yang mengkritik pemerintah AS atas genosida Israel di Palestina, akan mengambil tindakan hukum agar video tersebut segera dihapus.
“Saya akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan untuk segera menghapus video ini,” katanya, “untuk menghilangkan persepsi bahwa ada sesuatu antara dia dan Kamala Harris, yang merupakan presiden Amerika Serikat.”
Saat terjadi genosida Israel di Palestina, Abdulhad menjadi salah satu musisi yang menyerukan kemerdekaan Palestina dan mengkritik pemerintah AS atas keterlibatannya dalam perang Israel-Hamas. Ia juga menyerukan komunitas musik elektronik untuk ikut memboikot Zionisme.
Sementara itu, lawan Harris dari Partai Republik, Donald Trump, juga menghadapi masalah hukum karena menggunakan musik tanpa izin selama kampanye presidennya. Bulan lalu, mantan presiden tersebut kalah dalam gugatan hukum atas penggunaan tidak sah lagu “Electric Avenue” milik Eddie Grant. White Stripes juga menggugatnya atas pelanggaran hak cipta karena menggunakan lagu “Seven Nation Army” dalam iklan tanpa izin. Selama setahun terakhir, ABBA telah meminta Trump untuk tutup mulut, dan Beyoncé dilaporkan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap mantan presiden tersebut karena menggunakan lagunya “Freedom” dalam video media sosial.