Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Lifestyle

Berkat Teknologi, Pupuk Indonesia Optimalkan Hasil Panen Program Makmur

jahangircircle.org, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk lebih mengoptimalkan produktivitas program Makmur dengan memanfaatkan teknologi pertanian presisi Preci-Rice untuk menanam padi di Desa Mekarjaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pada panen raya yang dihadiri Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahjudi Saleh, hasil panen petani Mekarje meningkat dari 10 ton per hektar menjadi 11 ton per hektar.

Produktivitas padi di Subang sudah tinggi, jauh di atas rata-rata nasional. Alhamdulillah dengan teknologi Preci-Rice, hasil panen bisa lebih optimal. Peningkatannya 8,54 persen, kata Tri Wahiudi Saleh dalam keterangan tertulisnya di Jakarta. , Selasa (22 Oktober 2024).

Saleh menjelaskan, Padi Preci merupakan teknologi yang dikembangkan Pupuk Indonesia untuk mendeteksi kandungan unsur hara tanah berupa N, P dan K pada tanaman padi. Teknologi menggunakan drone dapat memberikan rekomendasi pemupukan padi secara cepat dan akurat berdasarkan kebutuhan tanaman.

Dalam program Makmur yang bekerja sama dengan kelompok tani Sumber Jaia di Desa Mekarjaia, Saleh mengatakan Preci-rice telah memetakan lahan seluas 174 hektar. Saleh menyampaikan rekomendasi beras Preci yaitu NPK 368 kg per hektar dan Urea 189 kg per hektar.

Sedangkan petani menggunakan NPK sebanyak 200 kg dan urea sebanyak 200 kg pada umur tujuh hingga 15 HST untuk penggunaan di lapangan, yang diperoleh dari alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK pada pemupukan pertama. Karena adanya perbedaan kebutuhan pupuk dari hasil Preci-Rice Drone Mapping maka disarankan penambahan pupuk nitrogen non subsidi 100 kg, NPK Phonska Plus 150 kg dan Nitrokal 50 kg pada pemupukan kedua pada umur 25 tahun. . sampai jam 30 HST.

“Kami memberikan pendampingan, kami membuat drone map terkait kesuburan tanaman. Kami melihat unsur apa saja yang hilang dari tanaman di sini, sehingga petani tidak membuang-buang pupuk tanpa khawatir,” kata Saleh.

Saleh mengatakan, hal ini merupakan bagian dari edukasi dimana jumlah bibit padi sangat banyak dengan pemupukan yang presisi agar hasil panen lebih maksimal. Menurut Saleh, teknologi padi Preci ini mendukung layanan Uji Tanah Kendaraan (MUT) yang juga ikut dalam pendampingan budidaya program Makmur.

“Preci-Rice mendeteksi kebutuhan hara tanaman, sedangkan MUT mendeteksi kandungan hara tanah,” lanjut Saleh.

Saleh menambahkan, program Makmur merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on-farm maupun off-farm. Pupuk Indonesia bertugas membantu budidaya.

Saleh mengungkapkan, program Makmur yang bekerjasama dengan Bulog, ID Food, Sang Hiang Seri, Aksrinda merupakan bukti komitmen bersama dalam pengembangan sektor pertanian di wilayah Subang. Saleh mengatakan pelaksanaan Makmur Pupuk Indonesia di tingkat nasional kini telah melampaui target.

Realisasi Januari-September 2024 seluas 368.324 hektare atau 136 persen dari target tahun 2024 sebesar 350.000 hektare. Sedangkan jumlah petani binaan Makmur sebanyak 145.928 orang, kata Saleh.

Di tempat yang sama, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Jekvi Hendra mengatakan tantangan dunia pertanian saat ini adalah degradasi tanah dan penurunan produktivitas. Tantangan ini perlu dijawab dengan solusi dan bantuan teknologi.

“Langkah strategis Pupuk Indonesia ini merupakan upaya nyata dan kontribusi nyata bagi kemajuan pertanian Indonesia,” kata Jackwi.

Jackwi mengatakan pentingnya pemupukan berimbang, memperhatikan kualitas tanah, mengingat banyak daerah di Indonesia yang menggunakan pupuk secara berlebihan. Jekvi mencontohkan penggunaan pupuk sebanyak 800 kg per hektar, padahal kebutuhannya hanya sekitar 175 kg per hektar.

“Ada yang tidak beres dalam penyampaian informasi, terima kasih banyak teman-teman Pupuk Indonesia yang telah menghadirkan teknologi pemupukan presisi,” kata Jekwi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *