jahangircircle.org, JAKARTA – Universitas Mercu Buana (UMB)
Memberikan bimbingan dan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KVT) Cempaka, Batan Indah di Tangerang Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan menjamin keberlanjutan usaha dengan menerapkan konsep rantai nilai pada proses produksi, pengolahan dan pemasaran pertanian yang sebelumnya sederhana dan manual.
Tim dosen UMB yang dipimpin oleh Dr. Tukhas Shilul Imaroh mengembangkan program pelatihan komprehensif untuk mengajukan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tim ini terdiri dari tiga guru besar lainnya, Dr. Rosalendro Edi Nugroho, Dr. Mafizatun Nurhaiati dan Dr. Eng. Imam Hidayat. Mereka dibantu oleh para pelajar khususnya Beliarosa Cinta Nourafni dan Mohammad Zaki Rahmansiah.
Tujuan dari kegiatan ini terkait dengan rantai pasok untuk meningkatkan kinerja produksi dan kualitas produk, pemasaran dan rantai nilai untuk menjadikan bisnis berkelanjutan. Pendampingan dan pendampingan peralatan produksi kemudian memberikan bantuan tersebut, meningkatkan profitabilitas dan stabilitas dengan bantuan mesin pengemas atau penguji vertikal otomatis.
Dr Tukhas Shilul Imaro mengatakan, dengan adanya peralatan dan dukungan produksi, harapan kelompok wanita tani Cempaka dapat terwujud karena produksi bisa meningkat tiga kali lipat. Keberhasilan KVT-Cempak mencerminkan potensi luar biasa yang dimiliki masyarakat kita. Melalui upaya bersama ini, kami berharap keberlanjutan pertanian di Tangsel dapat terwujud dan KVT-Cempaka menjadi pionir dalam produksi pangan sehat dan berkualitas bagi masyarakat. kami yakin mereka dapat mencapai keberlanjutan dan meningkatkan kesejahteraan.
Kegiatan Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat merupakan hibah yang didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) T/A 2024 yang dilaksanakan pada Rabu, 18 September 2024. Seri implementasi. kegiatan PKM.
Setelah mengikuti program pelatihan, anggota KVT-Cempak mulai merasakan dampak positif dari berbagai pelatihan yang mereka terima. Candravati, sebagai ketua kelompok perempuan tani, mengatakan, “Dulu kami kesulitan memasarkan produk kami. Namun setelah mengikuti kursus ini, kami semakin percaya diri dalam menjual produk kami. “Kami juga belajar membuat kemasan yang menarik,” ujarnya.
Kami berharap hasil produksi KVT-Cempak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Setelah pelatihan, kami berharap produk mereka semakin populer di kalangan konsumen. Anggota kelompok diharapkan lebih memahami pentingnya kolaborasi dan perannya dalam meningkatkan keberlanjutan usaha.