jahangircircle.org, JAKARTA – Anggota panitia karena menurut Eddie, kinerja Pertamina sudah menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
Eddy yakin Pertamina mampu memenuhi komitmen menjaga ketahanan energi. Apalagi, perusahaan energi pelat merah tersebut saat ini terus bertransformasi menjadi perusahaan migas kelas dunia.
“Dari segi swasembada energi, saya optimistis dengan Pertamina karena kini sudah menjelma menjadi perusahaan kelas dunia,” kata Eddy kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).
Sebagai tulang punggung upaya mencapai tujuan swasembada energi, kinerja Pertamina cukup menggembirakan. Eddy mencatat, Pertamina telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, termasuk mempraktikkan dan meningkatkan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
“Diversifikasi kinerja Pertamina sudah mendukung program pemerintah di bidang energi. Bahkan saat ini, 62 persen produksi migas berasal dari Pertamina,” kata Eide.
Terkait swasembada energi, Eddy menjelaskan perlu adanya proses untuk mencapai tujuan tersebut. Hal pertama yang harus dicapai adalah ketahanan energi. Ketahanan energi adalah menjamin pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan nasional. Saat ini, menurut Eddie, tidak pernah berasal dari dalam negeri, tapi bisa juga dari luar negeri.
“Misalnya, pasokan bahan bakar gas cair dalam negeri selama ini terjamin karena Pertamina sudah menandatangani kontrak dengan pemasoknya. Minyak juga diambil sekitar 600.000 barel per hari dan sisanya melalui kontrak pengikatan yang dilakukan oleh Pertamina jaminan energi lokal terpenuhi,” kata Eide.
Lalu kita bergerak menuju kemandirian energi. Kemandirian energi, menurut Eddy, dapat dicapai melalui proses transformasi energi.
“Proses dari energi fosil menjadi energi terbarukan.” Jika kita bisa mengelola dan mengembangkan energi terbarukan, maka kita bisa menggantikan energi fosil yang selama ini banyak kita impor. “Jadi dengan melakukan transisi energi, kita akan mencapai ketahanan dan kemandirian energi,” kata Eddy.
Oleh karena itu, berbagai upaya yang dilakukan Pertamina merupakan proses menuju kemandirian energi guna mencapai swasembada energi. Hal ini mencakup pengembangan biofuel, petrokimia, energi panas bumi, serta penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS). “Ini semua merupakan bagian dari upaya mencapai kemandirian energi dan menciptakan energi bersih,” kata Eddy.
Selain itu, Eddy mengingatkan pemerintah tetap perlu mendukung Pertamina dalam mencapai swasembada energi. Misalnya dengan menambah modal agar kita bisa berekspansi mencari sumber minyak dan gas di luar negeri. Selain itu, diperlukan insentif untuk menjalankan kegiatan usaha yang berbeda dari lini usaha yang berbeda. Pertamina kemudian membutuhkan dukungan organisasi.
“Regulasi juga harus dipastikan, karena sebagai perusahaan migas, Pertamina harusnya punya prioritas. Misalnya kalau ada tender wilayah migas yang ada, maka prioritasnya harus diberikan kepada Pertamina untuk mencari wilayah migas yang bernilai bagi kita. perkembangan selanjutnya,” kata Eide.