jahangircircle.org, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadlia menegaskan kebijakan subsidi energi masih dalam proses pengkajian menyeluruh. Pemerintah saat ini sedang membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang fokus menangani masalah tersebut.
Ini adalah masalah lama. Pemerintah berhati-hati dalam mengambil keputusan. Jadi sangat berguna saat implementasi.
“Pemerintah masih memperdebatkan beberapa langkah terkait target hibah, dan ini masih kita perdebatkan. Sayangnya, kita sudah menunjuk diri kita sendiri sebagai ketua tim dan akan kita laporkan ke Presiden dalam waktu dekat agar bisa menjadi bahan rujukan. keputusan presiden,” katanya. Bahlil akhirnya berkata di Gedung Negara, Jakarta, Kamis (31/10/2024), dalam rapat kecil yang disampaikan melalui keterangan resmi Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).
Bahlil mengatakan kebijakan subsidi yang tepat harus dikaji secara matang karena berdampak langsung kepada masyarakat. Menurut dia, pemerintah tidak ingin subsidi diberikan kepada kelompok yang tidak berhak. “Kita sekarang menghitung subsidi mana yang tepat sasaran, datanya harus benar. Lalu kita juga tahu siapa yang paling berhak mendapat subsidi dan siapa yang tidak. Semua sekarang sudah diperhitungkan. Jangan sampai subsidinya turun. . Yang tidak punya hak,” imbuhnya. .
Bahlil juga mengungkapkan, pemerintah sedang mempertimbangkan beberapa skema subsidi, termasuk opsi subsidi langsung kepada masyarakat yang berhak. “Ada beberapa formula yang sedang kami kaji, salah satunya adalah hibah langsung, jika kajian ini selesai kami akan segera informasikan kepada Presiden,” imbuhnya.
Pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan anggaran subsidi energi untuk tahun anggaran 2025. Tahun depan, fokus utama subsidi adalah bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG).
Berdasarkan hasil rapat kerja Menteri ESDM dan Komisi VII DPR RI pada 27 Agustus 2024, ditetapkan jumlah alokasi BBM bersubsidi pada tahun 2025 mencapai 19,41 juta kiloliter (KL). Rinciannya, minyak tanah mencapai 0,52 juta KL dan solar mencapai 18,89 juta KL. Sedangkan untuk elpiji 3 kg, pemerintah mengalokasikan 8,2 juta ton.
Pemerintah berharap program subsidi yang lebih tepat sasaran dapat mendorong efisiensi anggaran. Pada saat yang sama, hal ini memastikan bahwa bantuan pemerintah didengar oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
Frederickus Dodunias Bata