jahangircircle.org, BOGOR — Alavi Al-Hadad, Geeling Dove Setiawan dan Sandy Permana, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM), berhasil lolos pada Program Studi (S2) Ilmu Komputer UNM. Membentuk Fasilitator Bela Negara tahun ajaran 2024 dan mengikuti kegiatan pelatihan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bekerja sama dengan Masyarakat Siber Pertahanan Negara (KSBN) pada Diklat Pertahanan Negara pada tanggal 7 hingga 11 Oktober 2024. . Markas Besar Kementerian Pertahanan RI, Rombin, Bogor.
Alwi Al Hadad menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan di bidang pertahanan negara, khususnya di bidang keamanan siber.
“Peserta pelatihan ini sudah tergabung dalam komunitas siber, dengan pendaftaran tertutup,” kata Alavi dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).
Dijelaskannya, tidak semua orang bisa mengikuti kegiatan ini. Peserta harus bergabung dalam komunitas cyber dan mendapat undangan berpartisipasi dari KSBN. Dari Noosa Temple University, tiga orang telah dipilih dan dipercaya untuk berpartisipasi dalam pekerjaan penting ini.
“Setelah berhasil menyelesaikan pelatihan, para peserta akan resmi menjadi anggota Masyarakat Siber Pertahanan Negara (KSBN) dan mendapatkan Kartu Tanda Keanggotaan (KTA),” ujarnya.
Peserta akan menjadi bagian garda terdepan dalam mendukung pemerintah dalam menjamin keamanan siber Indonesia.
Prestasi bergengsi tersebut diraih mantan mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Geelang Doi Setiawan dengan menempati posisi ketiga dalam pelatihan. Penghargaan ini semakin menunjukkan kualitas lulusan UNM di bidang IT dan keamanan siber.
Fitra Saptia Nagraha, Direktur Pusat Inovasi Noosa Mandir, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih mahasiswa dan alumni UNM menunjukkan kemampuan yang kuat di bidang teknologi informasi, khususnya keamanan siber.
“Kami berharap hasil dari kegiatan ini dapat menempatkan mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan siber Indonesia. Fitra mengatakan, “Kegiatan ini tidak hanya memberikan kondisi pertahanan negara, namun juga mempersiapkan peserta untuk menjadi mitra strategis pemerintah. Menjaga pertahanan dan keamanan siber nasional.”