REPUBLIK.CO. Senin (4/11/2024), Amran memimpin rapat koordinasi program pencetakan sawah yang melibatkan petani, pemuda, dan milenial di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Amran mengatakan: “Secara nasional, target yang ingin kita cetak adalah tiga juta, satu juta setiap tahunnya adalah tujuan Presiden untuk swasembada, secepatnya dan dalam waktu singkat empat tahun.”
Amran mengaku memerintahkan seluruh pejabat senior (Dirjen) Kementerian Pertanian se-Indonesia untuk lebih mewaspadai program swasembada beras yang menjadi cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam waktu kurang dari empat tahun.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, Amran mengaku telah mengolah 500.000 hektar dengan bantuan sumber daya alam dan lahan yang dijadikan sawah untuk menjadi energi pangan negara.
“Sebenarnya permasalahan pangan negara hanya bisa diselesaikan di Kalimantan Selatan dan daerah lainnya akan menjadi cadangan. Jadi Insya Allah akan kita percepat dan kita sudah minta Dirjen PSP untuk melakukan kontrak pada 1-2 hari, paling lama tiga hari,” kata Amran.
Amran mengutarakan pengalaman swasembada pangan empat kali lipat dengan target satu tahun bisa mencapai satu juta hektar dan minimal 750 ribu hektar bisa tercapai dalam satu tahun.
“Daerah sawah yang kami tawarkan adalah Merauke, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Aceh, Kalimantan Barat, Lampung, dan Jambi,” kata Amran.
Sementara itu, Direktur Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengungkapkan, rencana penekanan sawah ada beberapa tahapan, tahap pertama seluas 150 ribu hektare, tahun kedua dan ketiga mencapai 150 ribu hektare. . tahun keempat luasnya 50 ribu hektar.
Syamsir mengatakan, “Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan dalam setahun bisa mencapai 150 ribu hektar dan bertambah 200 ribu hektar”.
Syamsir menambahkan, perseroan dan proyek sedang menggarap program penggilingan padi yang menyediakan 1.000 mesin penggilingan padi, dengan batch yang mencapai 2.000 unit.
Syamsir mengatakan, “Menteri minta malam ini paling lambat besok kontrak dengan kontraktor sudah selesai.”
Menurutnya, meski Kalsel surplus pangan, namun pangan menjadi prioritas Presiden Prabowo untuk menjaga ketahanan pangan negara dan negara, sehingga Kalsel bersedia mengembangkan sawah dan mau bekerja sama.
Syamsir mengatakan, “Pemprov Kalsel milik kabupaten/kota dan kabupaten/kota milik Pemprov Kalsel. Untuk masyarakat dan petani pasti kami bantu semaksimal mungkin.”
Syamsir juga mengajak investor atau masyarakat yang memiliki lahan yang ingin mengikuti program ini untuk ikut serta dalam perhitungan 70:30.
“Semua boleh masuk, silakan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan,” kata Syamsir.