jahangircircle.org, JAKARTA — Presiden Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Igrer mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan kritis dalam membeli produk kulit dan kecantikan. Jangan sekali-kali membeli produk perawatan kulit atau produk kecantikan palsu yang tidak disetujui dan diverifikasi oleh PPOM.
Taruna menjelaskan, penggunaan kosmetik atau produk perawatan kulit palsu yang tidak disetujui PPOM sangat berbahaya dan dapat membahayakan kulit dan tubuh secara keseluruhan. “Label PPOM bukan sekedar hiasan, tapi ekspresi dan jaminan keamanan. Semua yang menganalisa dengan PPOM adalah ahlinya, profesional, bukan orang baru di bidangnya,” kata Taruna Sociolla dalam sesi diskusi media di Beauty . Wonderland di Jakarta, Jumat (11 Agustus 2024).
Taruna juga mengingatkan masyarakat untuk sangat berhati-hati terhadap keaslian label BPOM. Perlu diingat, para penjual produk perawatan kulit dan kosmetik di pasaran melabeli produknya dengan label PPOM palsu.
Taruna meminta masyarakat mengklik dan memeriksa (kemasan, label, persetujuan edar, dan tanggal kadaluarsa) sebelum membeli produk kosmetik yang aman. Artinya para pecinta kecantikan harus memastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak berlubang, sobek, berkarat atau penyok. Kemudian bacalah dengan cermat informasi produk yang tertera pada label kemasan.
Selain itu, penting juga untuk memeriksa persetujuan distribusi produk. Izin edar dapat dicek melalui aplikasi Cek PPOM. Terakhir, periksa tanggal kadaluwarsanya. Jangan sampai produk yang digunakan kadaluarsa, karena bahan kimia pada kosmetik bisa berbahaya, kata Taruna.
Taruna mengimbau produsen kosmetik dan produk perawatan kulit tetap mematuhi norma yang ditetapkan PPOM. Sebab, selain mengurus izin produk, jelas Taruna, BPOM berwenang menindak, membatalkan izin edar, dan memberikan sanksi kepada produsen dan penjual nakal.
“Kami terus memantau. Jika label tidak sesuai atau berlebihan, kami berhak mengambil tindakan dan mencabut izin. Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua produk yang digunakan dan bersentuhan dengan kulit masyarakat aman.” kata Taruna.