Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Kesehatan

Mengenal Psoriasis, Penyakit Autoimun yang tak Boleh Disepelekan

jahangircircle.org, JAKARTA — Psoriasis merupakan penyakit peradangan kronis yang menyerang kulit dan dapat menyerang organ lain di tubuh. Prevalensi penderita psoriasis di Indonesia mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk, dan angka tersebut masih mencakup banyak yang belum mendapatkan pengobatan.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Inneke Halim menjelaskan, psoriasis disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari sehingga menyebabkan penumpukan sel-sel kulit yang belum matang bengkak dan kemudian membentuk bercak merah bersisik. Psoriasis tidak menular dan meskipun belum ada obatnya, gejalanya dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Pengaruh genetik dan faktor lingkungan seperti stres, trauma kulit, penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. kata dr Inneke melalui keterangan tertulis, Senin (11/4/2024).

Gejala psoriasis, kata Inneke, berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa gejala yang paling umum termasuk bintik-bintik merah pada kulit yang ditutupi sisik berwarna putih keperakan, dan area yang sering terkena termasuk lutut, siku, kepala, dan bokong.

Terkadang bintik-bintik dan rasa gatal atau perih juga muncul. Gejala lainnya adalah penebalan atau perubahan bentuk kuku (psoriasis kuku).

Tingkat keparahan psoriasis bervariasi, dari ringan, menyerang area kecil di kulit, hingga parah, memengaruhi area luas dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Menurut Inneke, psoriasis tidak hanya memengaruhi penampilan tubuh, tapi juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, penting bagi penderita psoriasis untuk rutin memeriksakan kesehatan dan menjalani pola hidup sehat untuk mengurangi risiko terjadinya masalah ini, ujarnya.

Inneke mengatakan pengobatan psoriasis disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenisnya. Untuk psoriasis ringan, krim atau salep seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan tar batubara dapat digunakan. Selain itu, untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi sel kulit, dapat digunakan terapi sinar ultraviolet (UV).

“Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat oral atau suntik seperti metotreksat, siklosporin, dan retinoid,” kata Dr. Inneke.

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *