jahangircircle.org, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Akbar Djohan Prabowo mendorong pembentukan Badan Logistik Nasional (BLN) di pemerintahan Subianto. Akbar mengatakan, lembaga tersebut akan menjadi terobosan baru dalam perbaikan pengelolaan ekosistem logistik tanah air.
Pada acara BNI Investor Day Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Akbar mengatakan, “Perlu langkah besar untuk mengatasi permasalahan di sektor logistik kita, yang salah satunya dapat terjawab dengan partisipasi Badan Logistik Nasional (BLN).” (JCC), Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Berdasarkan data Bappenas, lanjut Akbar, omzet perekonomian sektor logistik mencapai Rp400 triliun dan memberikan kontribusi bagi negara. Akbar meyakini BLN dapat menjadi langkah inovatif untuk menarik lebih banyak investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta mengoptimalkan imbal hasil sektor logistik.
Akbar mengatakan BLN dapat menjadi bahan bakar baru untuk menghidupkan kembali sektor industri manufaktur yang stagnan dan mencegah deindustrialisasi.
“Inisiatif strategis ini membayangkan lahirnya lembaga atau lembaga baru yang akan menjadi panglima untuk mengatur orkestra 16 kementerian dan lembaga. Karena pembekalan materi dan teknisnya dari atas ke bawah,” kata Akbar.
Akbar melanjutkan, BLN dapat menciptakan ekosistem logistik nasional yang terintegrasi. Hal ini berdampak besar pada kisruhnya sektor logistik suatu negara yang mandiri.
“Saat yang tepat bagi Indonesia untuk memiliki Badan Urusan Logistik Nasional yang mandiri berdasarkan undang-undang sehingga akan tercipta harmonisasi dan integrasi peraturan antar kementerian,” kata Akbar.
Akbar mengingatkan kita akan persoalan regulasi yang berdampak pada 17.304 kontainer terdampar di Pelabuhan Tanjung Priok dan 9.111 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak pada pertengahan tahun lalu. Akbar mengatakan, tersumbatnya ribuan kontainer di dua pelabuhan besar telah menimbulkan citra negatif bagi sektor logistik Indonesia dan mengganggu rantai pasok negara.
“Jika tidak ada lembaga khusus yang mengatur permasalahan tersebut dan bertanggung jawab menangani permasalahan tersebut, pasti permasalahan tersebut akan terulang kembali,” lanjutnya.
Dengan adanya BLN, kata Akbar, ada badan khusus yang mempunyai kewenangan penuh untuk mengintegrasikan peraturan berbagai kementerian. Hal ini akan menjadi batu loncatan bagi sektor logistik nasional.
“Pelaku logistik pasti akan mendukung hal ini karena operasional bisnis akan lebih efisien dan berdampak pada perekonomian kita secara keseluruhan,” kata Akbar.