jahangircircle.org, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga (PPN) meningkatkan perannya dalam mendukung transisi menuju energi hijau dengan memasok minyak nabati hydrotreated (HVO) tanpa solar terbarukan Pertamina. Dalam hal ini, PPN bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Dalam kemitraan ini, PPN mengedepankan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada industri pertambangan.
Langkah tersebut, berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) pada September lalu, menempatkan PT Vale sebagai pionir penerapan HVO pada kegiatan usaha penting di industri pertambangan. Direktur Pusat Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya mengatakan kemitraan ini merupakan langkah tepat menuju keberlanjutan berbisnis di Indonesia. Menggunakan HVO, Pertamina Renewable Diesel tidak hanya menjadi solusi bahan bakar berkelanjutan, namun juga mendukung efisiensi industri pertambangan.
“Hal ini sejalan dengan target pemerintah dan komitmen kami terhadap efisiensi energi, dimana produk HVO sendiri memiliki nilai TKDN lebih dari 99 persen. Green Measurement berikutnya,” kata Maya dalam keterangan resmi Pertamina, Sabtu (9/11 /2024).
Direktur Operasi dan Infrastruktur PT Vale, Abu Ashar, mengatakan inisiatif ini sejalan dengan rencana strategis perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi dan mengurangi jejak karbon. “Penggunaan HVO merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan dekarbonisasi kami. Selain mendukung kualitas kerja, bahan bakar ini membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan secara signifikan.
Dalam pengujiannya, dua truk pertambangan, Komatsu dan Caterpillar, menggunakan HVO, sehingga mengurangi emisi karbon dioksida hingga 70 persen dan emisi gas rumah kaca hingga 80 persen dibandingkan dengan solar konvensional. Direktur Pendukung Produksi PT United Tractors Tbk Idot Supriadi mengatakan HVO dapat menjaga performa mesin dengan dukungan keberlangsungan usaha.
“Kami tahu HVO dapat menjaga performa kendaraan pertambangan sekaligus menyediakan bahan bakar yang lebih bersih,” kata Idot.
Product Support Manager PT Trakindo Utama, Semuel Tikupadang mengatakan pentingnya bahan bakar terbarukan seperti HVO untuk perlindungan lingkungan. Mereka bangga bisa berpartisipasi dalam uji coba ini. Mereka melihat sendiri bagaimana HVO dari PPN dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menjaga performa mesin truk Caterpillar.
Padahal, berdasarkan hasil pengujian kami, produk ini 100 persen efisien, artinya tidak perlu suku cadang baru atau modifikasi lainnya. Ini merupakan langkah penting untuk mendukung operasional yang lebih baik, kata Samuel.
Pertamina Patra Niaga terus menyediakan sistem energi bersih yang dapat digunakan di berbagai sektor. Kami berharap kolaborasi ini mampu mendorong transisi hijau yang lebih luas di Indonesia.
“Kemitraan ini merupakan bukti nyata bagaimana Pertamina Patra Niaga bersama mitra strategis seperti PT Vale, United Tractors, dan Trakindo dapat memberikan perubahan positif dalam transisi energi. Lebih Kuat,” kata Maya.
Pada kesempatan lain, Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina akan terus meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.
“Pertamina Renewable Diesel merupakan bukti komitmen Pertamina terhadap energi hijau untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060,” kata Fadjar.
Pertamina berkomitmen mendukung tujuan nihil emisi bersih pada tahun 2060 dengan terus menggalakkan proyek-proyek yang terkait langsung dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh kegiatan tersebut terkait dengan penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan kegiatan usaha.