jahangircircle.org, JAKARTA – Piala Dunia 2026 yang digelar di tiga negara, Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko akan diikuti 48 peserta. Jumlah tersebut meningkat sejak Piala Dunia terakhir di Qatar yang hanya dihadiri 32 negara.
Artinya keterwakilan negara-negara dari Asia juga meningkat. Sebelumnya di Qatar hanya ada 6 negara termasuk tuan rumah yang mewakili Asia. Kini jumlahnya bertambah menjadi 8,5, artinya sudah ada 8 negara yang lolos ke babak sistem gugur. Dan satu tempat lagi harus melalui play-off antar liga.
Ketua Umum PSSI Eric Thahir mengatakan keikutsertaan negara-negara Asia di Piala Dunia akan memberikan dampak positif bagi sepak bola kontinental Asia.
Pada Kamis (14 November 2024) saat ditemui media saat peninjauan penambahan 103 kamera CCTV di Stadion Utama Gelora Bang Karno (SUGBK) Senyan Jakarta, Eric mengatakan Asia merupakan benua atau wilayah yang besar.
“Dibandingkan banyak negara lain, coba bayangkan di Asia ada 47 negara, jadi berapa lama dari Australia ke Indonesia ke China, lalu harus ke Bahrain atau sebaliknya,” ujarnya.
“Jadi benua ini besar sekali, jadi kalau Asia melebar ke 8,5 maka itu hal positif bagi negara-negara Asia. Tingkat persaingan di Asia ke depan akan lebih baik lagi yang hybrid,” jelasnya.
Menurut Erick, peningkatan prestasi sepak bola Indonesia yang menggembirakan akan terus berlanjut. “Ini juga akan berdampak pada sepak bola di Asia Tenggara,” jelasnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan daya saing aktif dan dapat bersaing dengan negara-negara Asia yang didominasi oleh negara sejenis.”
“Saya kira Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 600 juta jiwa ke depan akan memiliki perekonomian yang lebih baik. Tidak menutup kemungkinan perkembangan sepak bola ke depan tidak kalah dengan negara-negara Asia,” imbuhnya.
Eric berencana mengundang seluruh presiden Federasi Sepak Bola Asia Tenggara untuk menyaksikan laga Garuda vs Arab Saudi di Indonesia pada 18 November.
“Kemarin saya juga diundang ke Thailand dalam upaya untuk terus membangun kancah sepak bola di Asia Tenggara agar kita tidak dianggap kalah dengan negara-negara Asia lainnya,” kata Erik.