jahangircircle.org, JAKARTA – Produsen mobil Jerman Volkswagen memandang tahun 2026 sebagai tahun penting di China, yang kemungkinan besar akan menandai awal kebangkitannya menuju kejayaan era bensin.
CEO Merek Mobil Penumpang Volkswagen China Stefan Mecha menggambarkan tahun ini sebagai “tahun kebangkitan” bagi merek tersebut saat mereka bersiap meluncurkan gelombang kendaraan energi baru melalui tiga usaha patungannya di negara tersebut.
Pendekatan ini menggarisbawahi komitmen Volkswagen untuk mendapatkan kembali daya saingnya di salah satu pasar yang paling sulit bagi produsen mobil global.
Volkswagen telah memimpin pasar mobil di Tiongkok selama beberapa dekade dan selalu menjadi yang pertama. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tahta tersebut telah direbut oleh BYD.
Dalam wawancara dengan media Tiongkok pekan lalu, Mecha menjelaskan bahwa tahun 2026 tidak hanya akan menandai peluncuran produk besar tetapi juga melihat Volkswagen mencapai tonggak teknologi baru.
Model yang diharapkan mencakup hibrida plug-in generasi berikutnya, termasuk Passat yang diperbarui dengan jangkauan lebih dari 100 kilometer hanya dengan tenaga listrik, serta model baru dengan jangkauan yang lebih luas.
Selain itu, Volkswagen akan memanfaatkan kemitraannya dengan XPeng untuk memperkenalkan dua model SUV baru dan juga akan meluncurkan kendaraan berbasis platform CMP, yang bertujuan untuk memperluas daya tarik pasarnya.
Untuk mengimbangi laju industri otomotif Tiongkok, Volkswagen berencana untuk memangkas siklus pengembangannya menjadi 26 bulan, sebuah percepatan signifikan yang dimaksudkan untuk menjaga merek tersebut tetap sejalan dengan laju inovasi Tiongkok yang pesat.
Menurut Mecha, waktu siklus yang lebih cepat mencerminkan pendekatan unik Tiongkok terhadap pengembangan produk dan persaingan.
“Memberikan konsumen inovasi dan produk hebat adalah hal yang mendorong persaingan yang sehat,” katanya, seraya menekankan bahwa pembelajaran di Tiongkok akan menjadi cetak biru berharga bagi pasar global Volkswagen.
Sementara Volkswagen memperluas jajaran NEV-nya, merek tersebut akan terus menawarkan kendaraan bermesin pembakaran internal, menyadari bahwa geografi Tiongkok yang luas menghadirkan tantangan dalam memenuhi pasar elektrifikasi sepenuhnya.
Mecha memperkirakan permintaan yang signifikan terhadap kendaraan ICE akan terus berlanjut setelah tahun 2030, terutama karena mesin tradisional semakin terintegrasi dengan konektivitas cerdas.
Strategi pengembangan Volkswagen juga mencakup pembentukan kembali citra mereknya untuk menarik audiens muda Tiongkok. Bagi banyak konsumen berusia di atas 40 tahun, Volkswagen adalah nama yang dipercaya, namun pengemudi muda kurang mengenal model lama seperti Santana.
Untuk memberikan kesan yang lebih kuat, Mecha membayangkan bahasa desain yang segar pada model barunya, terutama dari Volkswagen Anhui, yang diharapkan mampu menghadirkan tampilan lebih modern, atletis, dan stylish.
Volkswagen juga mendirikan pusat merek di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperkuat merek.
Mecha menyatakan optimisme bahwa upaya Volkswagen untuk mempercepat pengembangan dan mengubah citra mereknya akan menghasilkan peningkatan penjualan di China mulai tahun 2025.
Dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan desain, merek Jerman ini bertujuan untuk memperkuat posisinya dan memastikan pertumbuhan jangka panjang di pasar Tiongkok.