jahangircircle.org, JAKARTA — Istilah pick me semakin banyak digunakan di berbagai platform media sosial, mewakili sebuah fenomena sosial yang kini menjadi perhatian banyak orang. Tapi apa sebenarnya arti istilah ini?
Bagaimana kejadiannya dan apa ciri-ciri perilaku pilih saya? Artikel ini akan menggali lebih dalam istilah populer ini dan memberikan panduan tentang cara menghindarinya.
Asal dan arti ungkapan pilihlah aku
Istilah pilih saya berasal dari istilah populer di media sosial yang menggambarkan orang-orang yang berusaha keras untuk mencari perhatian atau pengakuan dari orang lain, sering kali dengan menampilkan diri mereka sebagai “lebih baik” dibandingkan orang lain. Tujuan utama dari perilaku ini biasanya untuk mendapatkan persetujuan atau penerimaan, sebagian besar dalam konteks hubungan romantis atau sosial.
Secara teknis, pick dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan upaya nyata untuk “terpilih” atau diakui oleh kelompok tertentu, biasanya dengan cara yang dianggap tidak autentik atau manipulatif. Awalnya, istilah ini lebih sering digunakan dalam konteks gender, khususnya bagi perempuan yang merasa harus memenuhi standar atau ekspektasi tertentu untuk menarik perhatian laki-laki.
Tanda-tanda Perilaku Pick Me
1. Merendahkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri: Individu sering kali membuat pernyataan yang merendahkan pilihan atau perilaku orang lain untuk menonjolkan diri mereka sendiri sebagai pengecualian positif.
2. Mengabaikan kepentingan pribadi: Seringkali mereka cenderung mengorbankan atau mengabaikan kepentingan dan nilai-nilai pribadi demi menyenangkan orang lain atau kelompok tertentu.
3. Mencari Validasi Eksternal: Keinginan yang kuat untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, terkadang dengan mengorbankan kesejahteraan atau kebahagiaan pribadi.
4. Penerapan perilaku stereotip gender: Dalam sebagian besar kasus, pick me mengacu pada perempuan yang mengetuk perempuan lain untuk menyoroti karakteristik yang dianggap lebih diinginkan oleh laki-laki berdasarkan stereotip tradisional.
Bagaimana menghindari Perilaku Pick Me
1. Kesadaran diri: Mengakui dan memahami nilai-nilai dan kepentingan pribadi adalah langkah pertama menuju keaslian. Kesadaran diri ini membantu seseorang untuk tidak mudah terpengaruh oleh ekspektasi dari luar yang tidak sejalan dengan ekspektasinya.
2. Keaslian: Menjaga integritas pribadi dengan mengungkapkan diri secara jujur dan tidak mengikuti tekanan sosial hanya untuk diterima.
3. Penguatan Positif: Mengelilingi diri Anda dengan individu yang mendukung dan merayakan keberagaman akan mendorong ekspresi diri yang tulus daripada menyesuaikan diri dengan tekanan masyarakat.
4. Pengembangan pribadi: Berfokus pada pertumbuhan dan pengembangan pribadi yang konsisten dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal.
Menghindari label pick-me-up tidak hanya berarti menyadari perilaku tidak autentik, namun juga menerima identitas pribadi dengan cara yang positif dan sehat. Dengan cara ini, orang lain dapat menjalin hubungan yang lebih tulus dan mendalam, baik dalam ranah sosial maupun personal.
*Artikel ini dibuat oleh AI dan telah diverifikasi oleh editor