jahangircircle.org, JAKARTA – Kabar penting bagi Usaha Kecil, Kecil, dan Menengah (UKM). Presiden Prabowo Subianto baru saja menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Pelaku UKM di 3 Sektor: Pertanian, Peternakan, Peternakan; Memancing dan laut; Serta sektor-sektor seperti fashion/pakaian, kuliner, industri kreatif dan lain-lain.
Hal ini ditanggapi oleh Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan. Tentu saja dia mengapresiasi apa yang diputuskan orang pertama di negeri ini. Dampaknya akan langsung terasa di masyarakat.
“Bagus sekali. Lihat kejujuran bapak Presiden. Atas keseriusan bapak dalam mendukung UKM, khususnya pertanian dan perikanan,” kata Zulhas di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (11/6/2024).
Mengutip pesan Setkab.go.id, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa kebijakan ini didorong oleh kontribusi berbagai pihak, khususnya kelompok petani dan nelayan di seluruh Indonesia. Menurut Presiden, hingga saat ini UKM menghadapi tantangan yang besar dalam menjaga keberlangsungan usahanya.
“Setelah mendengarkan nasehat dan keinginan banyak pihak khususnya petani dan nelayan di seluruh tanah air Indonesia, maka pada hari Selasa tanggal 5 November 2024 saya akan menandatangani Peraturan Nomor 47 Tahun 2024. Pemerintah Indonesia tentang Penghapusan Kredit Macet Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”, kata di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Pak Prabowo menekankan bahwa: Para produsen di sektor pertanian, UKM, dan nelayan merupakan penopang terpenting pasokan pangan bangsa. Oleh karena itu, kebijakan ini diharapkan mampu mendukung sektor-sektor yang berperan penting dalam pengamanan pangan dan perekonomian Nasional.
“Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara yang bekerja di sektor pertanian, UMKM dan nelayan yang merupakan produsen pangan penting, agar dapat meneruskan ikhtiar dan efisiensi bangsa dan negara.”
Mengenai rincian teknis dan syarat pembatalan penerimaan akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait. Presiden Prabowo menegaskan, pemerintah berjanji akan menerapkan kebijakan tersebut secara efektif dan tepat sasaran.
Presiden Prabowo juga berharap kebijakan ini dapat menciptakan kedamaian dan kepercayaan bagi pelaku usaha, khususnya petani dan nelayan. Penting bagi negara untuk menerima dan mengakui peran mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan antusias dan percaya diri.
“Kita tentunya berdoa agar para petani, nelayan, UKM di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan damai, semangat dan percaya diri agar masyarakat Indonesia menghormati dan menghormati para produsen pangan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara,” nomor satu. Orang-orang di Indonesia.
Penandatanganan PP Nomor 47 Tahun 2024 mempunyai arti penting. Situasi yang menunjukkan langkah nyata yang dilakukan pemerintah untuk mendukung keberlanjutan UKM dan memperkuat sektor-sektor tersebut serta memperluas peluangnya untuk lebih mandiri.
Penguatan UKM juga menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Namun, sebelum PP 47/2024 terbit, situasi di daerah masih banyak tantangan. Nampaknya ada jutaan petani dan nelayan yang terbebani utang lama. Hal ini menyulitkan peminat untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Situasi tersebut disampaikan kakak Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, dalam acara yang digelar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. (24/10/2024).
Lanjutnya, kondisi tersebut membuat petani dan nelayan tidak bisa meminjam uang ke bank. “Setiap kali mereka memperkenalkan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) di OJK (Badan Jasa Keuangan), ditolak,” kata Hashim.
Itu karena hutang. Rupanya, utang-utang itu sudah lunas. Ini digantikan oleh asuransi bank.
Sayangnya, hak penagihan bank tidak dihilangkan. Oleh karena itu, sekitar 5-6 juta petani dan nelayan menghadapi kesulitan dalam mengajukan pinjaman untuk mengelola usahanya. Oleh karena itu, jalan lain diambil.
“Kredit (bank) mereka nggak bisa, terus ke mana? Pinjaman hiu dan pinjaman (pinjaman online). Saya baru tahu apa itu pinjaman pak, saya baru tahu enam bulan yang lalu, saya tidak tahu apa itu pinjaman.” pinjaman adalah.
Sosok yang berperan sebagai Ketua Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini mengamini kontribusinya. sedang mengambil langkah nyata. Adanya koordinasi dengan tim bank dan tim legal.
Hashim menegaskan, Prabowo berkonsultasi dengan seluruh pihak terkait untuk mengambil keputusan tersebut. Agar tidak merusak ekosistem perbankan Indonesia. Ia memperkirakan dampaknya akan sangat luas.
Pasalnya 5-6 juta orang sudah berkeluarga. Setidaknya 30-40 juta orang terkena dampak PP yang ditandatangani presiden tersebut.