jahangircircle.org, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan Presiden meminta agar peluncuran Badan Pengelola Penanaman Modal (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dilakukan melalui proses yang cermat.
Presiden Prabowo sempat membahas gagasan pemerintah untuk melakukan konsolidasi seluruh aset negara melalui BPI Danantara saat memberikan instruksi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024 di Sentul, Jawa Barat, Kamis (7/11/). 2024).
Tadi beliau menyampaikan keinginan kami untuk mengkonsolidasikan seluruh aset kami ke dalam sebuah lembaga bernama Daya Anagata Nusantara yang disingkat Danantara, kata Hasan Nasbi dalam siaran pers di Sentul, Jawa Barat, Kamis.
Dijelaskannya, dalam arahannya, Presiden meminta agar pembentukan BPI Danantara tidak terburu-buru untuk mengkonsolidasikan kekayaan negara.
Menurut Presiden, Danantara yang merupakan anak perusahaan superholding BUMN ini harus melalui proses yang cermat dan hati-hati.
Sesuai instruksi Presiden, peluncuran Danantara yang semula dijadwalkan pada Kamis, 7 November 2024 terpaksa ditunda hingga Presiden Prabowo kembali dari perjalanan dua pekan ke luar negeri.
“Pertama harus ada proses, jadi tidak bisa terburu-buru, kata Pak Presiden. Jadi ya, dulu kita harus melakukan proses dengan hati-hati, bijaksana, agar hasilnya bagus,” ujarnya.
Hasan menambahkan, kreasi Danantara akan seperti Temasek, holding company yang fokus pada investasi global milik pemerintah Singapura.
Sebelumnya, Ketua BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan pembentukan Danantara tidak akan merevisi undang-undang (UU) terkait badan usaha milik negara (BUMN), melainkan merevisi dua peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden ( Perpres). ).