Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Teknologi

Transaksi Pembayaran Melalui QRIS Tumbuh Hingga 183,9 Persen

jahangircircle.org, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi pembayaran melalui QRIS meningkat signifikan pada Oktober 2024, meningkat 183,9 persen dibandingkan tahun (tahun) sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan pesatnya adopsi teknologi pembayaran digital di Indonesia, dengan semakin banyaknya masyarakat dan merchant yang menggunakan sistem pembayaran QRIS.

Dalam jumpa pers hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (20/11/2024), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiu mengungkapkan, angka pertumbuhan tersebut menunjukkan pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital Indonesia. “Pencapaian ini dicapai melalui sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, serta menunjukkan pesatnya adopsi teknologi dalam sistem pembayaran di Indonesia,” kata Perry.

Selain pertumbuhan QRIS, ekonomi digital dan sektor keuangan Indonesia secara keseluruhan mengalami pertumbuhan signifikan pada Oktober 2024. “Ini merupakan bukti nyata bahwa teknologi digital semakin berperan penting dalam memperlancar transaksi perekonomian, meningkatkan inklusi keuangan, dan memudahkan masyarakat melakukan perdagangan dengan lebih efisien,” ujarnya.

Berdasarkan data BI, transaksi perbankan digital tercatat 1.960,8 juta transaksi, tumbuh 37,1 persen year-on-year (YoY). Sementara transaksi uang elektronik (UE) juga tumbuh sebesar 27 persen year on year dengan volume transaksi mencapai 1.365,4 juta. Di sisi lain, volume transaksi BI-FAST (Bank Indonesia Fast Payment) tumbuh pesat sebesar 59,3 persen dengan total transaksi mencapai 339 juta.

Di tengah booming transaksi digital, penggunaan kartu ATM/debit turun 11,4% year-on-year, sementara transaksi kartu kredit tumbuh 19,6% year-on-year, mencatat 39,7 juta transaksi pada Oktober 2024. Gubernur Perry juga mencatat jumlah pengguna QRIS terus bertambah. Peningkatannya mencapai 54,1 juta orang, dengan 34,7 juta pedagang menggunakan sistem pembayaran. Selain itu, jumlah uang beredar (UYD) juga meningkat sebesar 11,8 persen year-on-year mencapai Rp 1.070,6 triliun pada akhir Oktober 2024.

Perry menegaskan, perkembangan signifikan ini menegaskan bahwa digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia sudah berjalan dengan baik dan semakin inklusif. “Kami akan terus mendukung pengembangan teknologi pembayaran digital yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia baik dari segi efisiensi, keamanan, dan aksesibilitasnya,” kata Perry.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *