jahangircircle.org, JAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mendukung rencana pemerintah membangun 3 juta rumah sebagai langkah penyelesaian backlog perumahan Indonesia. Jouda mengatakan perumahan merupakan sektor kunci dan merupakan kebutuhan nyata masyarakat dan upaya pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat luas harus mendapat perhatian.
“Kami tentunya sangat gembira dengan program perumahan senilai $3 juta karena simpanan perumahan masih sangat tinggi dan hal ini menjadi kekhawatiran luas.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah untuk mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat. Lebih lanjut Judah menjelaskan peran Bank Indonesia dalam mendukung program tersebut. Ia menekankan, BI berperan penting dalam memberikan insentif likuiditas kepada bank-bank yang menyalurkan pinjaman ke seluruh sektor perumahan dan konstruksi.
Juda Agung menjelaskan: “Prioritas Bank Indonesia adalah memberikan insentif likuiditas kepada bank yang memberikan pinjaman kepada industri perumahan dan konstruksi. Hal ini akan memperlancar aliran pembiayaan pembangunan perumahan.”
Juda menambahkan, dukungan program ini difokuskan pada beberapa sektor yaitu konstruksi, real estate dan kepemilikan rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPA). Selain itu, BI juga melonggarkan rasio pinjaman terhadap nilai (LTV), sehingga pembiayaan menjadi lebih mudah meski dengan syarat uang muka (DP) 0%.
“LTV kami masih sangat longgar bahkan bank mungkin masih menawarkan uang muka 0%. Hal ini akan memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat untuk memiliki rumah,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah mulai melakukan pemetaan lahan milik BUMN yang bisa mendukung rencana pembangunan 3 juta rumah dalam setahun. Erick menjelaskan, Kementerian BUMN telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Perumahan dan Perkebunan Maruarar Sirait terkait penyediaan lahan untuk program tersebut.
“Kami tentukan dulu wilayah-wilayah yang lahannya milik BUMN bisa mendukung percepatan pembangunan perumahan,” kata Erick Thohir di Jakarta, Jumat (17 November 2024).
Eric juga menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membangun kawasan yang berorientasi transportasi (TOD). Ia berharap dengan mengembangkan kawasan yang kurang optimal di sekitar stasiun kereta api, dapat memberikan solusi perumahan yang terjangkau.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan subsidi kepada masyarakat mampu dan masyarakat tidak mampu. Saat ini BUMN telah membangun 9 TOD di kawasan perkeretaapian. Kementerian BUMN juga mendorong kredit rumah dengan cicilan berkisar antara 15 hingga 30 tahun untuk memudahkan masyarakat memperoleh hunian.
Eric juga menambahkan, pihaknya terus mencari lahan, terutama dari aset departemen, bahkan mungkin diperoleh dari hasil korupsi atau menyita lahan yang belum dikembangkan. Oleh karena itu, dia (Menteri PKR) ngotot ingin mengakuisisi tanah hasil korupsi, tanah sitaan, atau tanah yang belum dikembangkan. Kami juga menawarkan beberapa aset BUMN terkait Perumunas,” tambah Eric.