jahangircircle.org, JAKARTA – Perusahaan pertambangan dan logam asal Prancis, Ermet, memperkirakan Indonesia akan menguasai 70 persen produksi nikel global dalam 10 tahun ke depan.
CEO Ermet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan dalam konferensi di Jakarta, Selasa (5/11) “Ke depan, saya kira Indonesia akan menguasai 70 persen produksi nikel dunia dalam 10 tahun ke depan.”
Menurut Jerome, hal ini merupakan hal yang luar biasa karena Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah. Apalagi nikel Indonesia kualitasnya bagus
Pada tahun tersebut Pada tahun 2023, Indonesia akan menguasai lebih dari separuh produksi nikel global pada tahun 2013.
Ermet bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV) Indonesia. Ermet telah menandatangani perjanjian dengan Badan Geologi Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memperkuat ekosistem EV di Indonesia.
Studi bersama sedang dilakukan untuk mengevaluasi produk nikel dan litium dengan peralatan khusus untuk eksplorasi litium di Grobogan, Jawa Tengah.
Ermet membentuk aliansi dengan mitra Indonesia dan internasional untuk memproduksi baterai EV di Indonesia.
Eramet sebelumnya menaikkan pertumbuhan nikel primer sebesar 5 persen tahun-ke-tahun (yoy) hingga tahun 2024.
Hal ini diperkirakan akan tumbuh dalam beberapa tahun ke depan di sektor baja tahan karat dan meningkatnya permintaan baterai kendaraan listrik.
Selain itu, sebagai produsen nikel terkemuka di dunia, Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam memperluas kapasitas produksi nikel baru dengan cepat dan efisien.
Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global dan berkontribusi signifikan terhadap dinamika pasar nikel.
Tahun depan, pasar nikel global diperkirakan akan meningkat, didorong oleh ekspansi produksi Indonesia.