jahangircircle.org, JAKARTA – Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan Indonesia berada pada posisi yang tepat untuk memimpin industri baterai.
“Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia berada pada posisi yang tepat untuk memimpin industri baterai, menyediakan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk dekarbonisasi global,” ujarnya pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paviliun Indonesia COP29 (Konferensi Para Pihak 29 ) dengan tema “Memetakan Indonesia Maju Sebagai Green World Battery Center” di Baku, Azerbaijan, yang hampir dikaji di Jakarta, Jumat.
Saat dunia menghadapi dampak perubahan iklim, lanjutnya, negara-negara mempercepat upaya menuju transisi energi dan ketahanan ekonomi.
Setelah COP28 di Uni Emirat Arab (UEB), komunitas global sepakat untuk mencapai target emisi nol bersih, yang mendorong peningkatan permintaan mineral penting sebagai bahan penting transisi energi.
Dalam hal ini, Febrian mengatakan Indonesia berpotensi menghasilkan pasokan bahan mineral esensial yang melimpah untuk mendukung dekarbonisasi global karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Mulai tahun 2020, Indonesia disebut-sebut telah melarang ekspor bijih nikel guna membangun rantai pasokan pertambangan dalam negeri yang komprehensif, termasuk produksi baterai kendaraan listrik.
Langkah strategis ini dinilai tepat karena membuahkan kesuksesan besar, yakni peningkatan ekspor produk sebesar sepuluh kali lipat akibat proses pembuatannya (produk antara).
Melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bekerja sama dengan World Resources Institute, pemerintah Indonesia sedang menyusun peta jalan nasional dekarbonisasi industri nikel sebagai respon terhadap fenomena gerakan global yaitu serangan keberlanjutan (global Sustainability Movement) .
“Peta jalan tersebut akan diintegrasikan ke dalam rencana pembangunan nasional Indonesia. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Indonesia berkomitmen menjadi negara yang berdaulat dan stabil pada tahun 2045, kata Wakil Kepala Bappenas.