Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Hiburan

Guru Besar Ekonomi UI Ungkap Dampak Dinamika Global Terhadap Kelas Menengah Indonesia

jahangircircle.org, JAKARTA – Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Farianty menyoroti dinamika internasional yang semakin kompleks, terutama dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dan kesejahteraan kelas menengah. Pada acara lokakarya Kader Muhammadiyah bertajuk “Prospek Perekonomian Indonesia 2025” di Jakarta, Rabu (20/11/2024), Telisa menjelaskan, kebijakan internasional seperti kemungkinan kembalinya Donald Trump serta inisiatif BRICS menjadi faktornya. yang harus mendapat perhatian khusus.  

“Donald Trump bisa membawa perubahan pada perekonomian kita, baik secara positif maupun negatif. Kebijakannya yang terkesan bahan bakar fosil justru mendukung tingginya harga minyak. Dolar AS juga diperkuat, artinya ruby ​​​​kita bisa melemah dan bisa mencapai Rp 16.000 per dolar, kata Telisa.

Ia juga menyoroti kemungkinan Indonesia bergabung dengan kelompok negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS melalui sistem baru seperti BRICS New Development Bank.

“Pada saat yang sama, kita juga harus memperhatikan pemikiran internasional yang mengikat Indonesia pada kelompok tertentu, karena posisi kita di antara negara-negara non-blok memberi kita keleluasaan untuk menjalin hubungan dengan pihak yang berbeda,” tambahnya.  

Ia juga menekankan bahwa kelas menengah di Indonesia sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan internasional. Ketika nilai tukar turun dan dolar menguat, maka harga barang-barang yang diimpor ke dalam negeri akan meningkat, terutama harga barang-barang yang banyak digunakan oleh masyarakat kelas menengah.

“Dampak ini akan semakin terasa jika rencana kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen benar-benar dilaksanakan,” jelasnya.  

Sementara itu, lanjut Telisa, kabar baiknya, pemerintah memperkirakan kenaikan upah minimum sebesar 3-5 persen pada tahun 2024. Menurut dia, kenaikan tersebut sangat besar meski masih lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan upah. dulu yang mencapai bisa 10 persen.

“Harus diimbangi dengan kebijakan lain untuk melindungi daya beli masyarakat,” ujarnya.  

Selain itu, pengembangan ekonomi hijau dan digital mempunyai peluang besar untuk memperkuat perekonomian dalam negeri. Telisa menunjukkan bahwa industri digital dan ekonomi hijau menawarkan peluang besar bagi kelas menengah untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi.

“Saat ini kontribusi sektor industri kita berkisar 18 persen. Jika kita ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 5-8 persen pada 2025-2027, maka sektor industri harus menjadi mesin utamanya,” imbuhnya.  

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *