jahangircircle.org, JAKARTA – Pengamat Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai program penghapusan kredit macet bagi UKM dinilai sebagai kebijakan yang hanya memberikan manfaat sementara bagi UKM dan juga berpotensi menimbulkan penipuan. Menurutnya, penghapusan pajak merupakan kebijakan yang lebih baik untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah serta mendukung perekonomian negara.
Trubus mengatakan penghapusan kredit macet bagi usaha kecil dan menengah sebenarnya merupakan hal yang baik jika dianggap membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Hal ini karena UKM akan terbebas dari beban piutang tak tertagih sehingga operasionalnya menjadi lebih baik.
“Tapi ini yang jadi masalah bagi UMKM, kerangkanya untuk pengembangan UMKM itu sendiri, malah menurut saya lebih baik pajaknya dibebaskan karena UMKM itu butuh banyak tenaga kerja,” kata Trubus saat dihubungi Republik di Jakarta. Rabu. . . (6/11/2024).
Sebab, Trubus menilai pada masa pemerintahan Joko Widodo, pajak yang dikenakan kepada UMKM terlalu banyak atau terlalu tinggi sehingga membebani mereka. Ini persoalan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintahan Prabowo Subianto.
“Misalnya, pajak dibebaskan dua atau tiga tahun kemudian mereka (UKM) akan berkembang. “Sejak saat itu, pemerintah bisa kembali memungut pajak secara bertahap hingga situasi stabil, tapi jangan terlalu banyak,” ujarnya.
Diketahui, Presiden RI, Prabowo Subianto, menandatangani Peraturan Presiden Nomor 47 (Perpres) tentang Pelunasan Utang Bermasalah pada Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Maritim, dan Usaha Mikro dan UKM Lainnya pada Selasa. Tujuan dari langkah ini adalah untuk meringankan beban usaha kecil dan menengah yang terjerumus ke dalam perangkap kredit macet, sehingga mereka dapat terus beraktivitas dan berkontribusi lebih banyak terhadap perekonomian.
“Pemerintah berharap dapat membantu para produsen di sektor pertanian, UKM, dan perikanan agar dapat terus beraktivitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Presiden Prabowo saat berpidato di Gedung Negara, Jakarta, Selasa (5/11/2024). katanya.