Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Sains

Kenalan dengan Danantara, SWF Indonesia yang Bakal Kelola Aset Superjumbo

jahangircircle.org, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar lembaga ekonomi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi lembaga pengelola dana kekayaan negara atau laba kotor (SWF) terbesar keempat di dunia.

Berdasarkan data BP Danantara, dana yang dikelola Danantara mencapai USD 600 miliar atau setara Rp 9,459 triliun (harga Rp 15.765 per dolar). Dana tersebut merupakan kumpulan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, serta Otoritas Investasi Indonesia (INA) di Danantara.

Ketujuh BUMN tersebut adalah Bank Mandari dengan aset Rp 2.174 triliun, BRI dengan aset Rp 1.965 triliun, PLN (Rp 1.671 triliun), Pertamina (Rp 1.412 triliun), BNI (Rp 1.087 triliun) Indonesia. 318 triliun, Mind ID (Rp 259 triliun). Setelah itu, kekayaan bersih INA sebesar Rp 163 triliun.

Dengan modal awal sebesar itu, Danantara menargetkan dana kelolaan mencapai USD 982 miliar atau Rp 15,481 triliun. Jumlah tersebut menjadikan Danantara sebagai SWF terbesar keempat di dunia. Perusahaan publik lainnya dikabarkan akan ditanggung oleh BP Danantara secara bertahap untuk ditambahkan ke portofolionya di masa mendatang.

Danantara disebut-sebut menjadi visi Prabowo untuk kemajuan Indonesia pada 2025-2029. Rencana Prabowo berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 Pasal 3, adalah menambah dan memantapkan kekayaan negara untuk digunakan dalam kemajuan kepentingan nasional.

Diputuskan juga untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, luas dan efisien dalam lima tahun ke depan. dan pendorong pertumbuhan ekonomi melalui integrasi aset-aset penting dan perluasan lembaga-lembaga ekonomi publik untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global sambil menggunakan sumber daya tersebut untuk mendukung tujuan dan program nasional.

Danantara bertujuan untuk terus tumbuh dan berkembang guna mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Ada delapan langkah yang dilakukan Danantara untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan kesejahteraan melalui perannya. Pertama, SWF berbasis aset. Peralihan INA yang awalnya bertumbuh dari aset sekitar US$10 miliar menjadi Danantara dengan aset diperkirakan mencapai US$600 miliar, menjadikan Danantara sebagai bank terbesar keempat di dunia

Kedua, merupakan sumber kebanggaan nasional dan kekuatan ekonomi. Besarnya Danantara akan meningkatkan kehadiran Indonesia di kancah dunia, menciptakan kekuatan ekonomi tangguh yang menghasilkan kekayaan besar dan siap bahu membahu memperkuat kancah dunia.

Ketiga, adanya babak baru investasi di Indonesia. Danantara mewakili transformasi INA yang ditandai dengan perluasan portofolio, peningkatan kemandirian, ketangkasan operasional, dan bisnis yang lebih besar.

Keempat, menciptakan kekayaan dan memperluas perekonomian Indonesia. Mengubah aset tanah menjadi mesin kemakmuran, menciptakan lapangan kerja baru, peluang bisnis dan pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.

Kelima, menerapkan standar tinggi dan praktik GCG yang kuat. Berdasarkan tata kelola yang kuat, transparansi dan akuntabilitas, Danantara menjaga standar tinggi, melindungi kepentingan masyarakat Indonesia dan memastikan kepercayaan mitra.

Keenam, pengelolaan risiko yang bijaksana dan penting bagi kepentingan nasional. Pendekatan manajemen risiko didasarkan pada kehati-hatian dan kekuatan. Dengan portofolio dan fokus yang terdiversifikasi, Danantara berkomitmen untuk melindungi kekayaan Indonesia, memastikan imbal hasil yang konsisten dan dapat diandalkan untuk mendukung perekonomian nasional.

Tujuh, mitra terpercaya bagi perusahaan internasional dan lokal. Dirancang untuk menjadi mitra terpercaya bagi investor internasional dan lokal. Pendekatan Danantara terhadap kolaborasi didasarkan pada rasa saling menghormati, profesionalisme, dan kesuksesan bersama.

Kedelapan, dengan dukungan pemerintah yang kuat dan tak tergoyahkan. Dengan dukungan yang kuat dan tak tergoyahkan dari pemerintah Indonesia, ia menyelaraskan tujuannya dengan prioritas negara untuk memaksimalkan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan negara.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *