jahangircircle.org, JAKARTA – Seiring dengan meningkatnya harga tanah dan keterjangkauan, konsep co-living semakin diminati generasi muda yang kesulitan membeli properti konvensional, Country Director Investment Cove Rizki Kusumo menjelaskan, meski pasar real estate menurun, bisnis co-living berkembang pesat terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bali.
“Co-living menawarkan solusi yang fleksibel dan lebih terjangkau bagi generasi milenial dan Gen Z yang saat ini sedang berjuang untuk membayar biaya properti. Kami melihat potensi pasar yang sangat besar dalam 5 hingga 10 tahun ke depan,” kata Rizki dalam acara “Investasi Properti Maksimal”. Ucapnya saat berdiskusi. Kohabitasi” pada Selasa (12/11/2024) di Jakarta.
Rizki menambahkan, selain permintaan pasar yang kuat, konsep co-living dipandang sebagai pilihan hunian yang lebih efisien dan berkelanjutan dibandingkan properti konvensional.
Untuk mempercepat ekspansi, Cove saat ini bermitra dengan beberapa pengembang real estate di Surabaya dan kota lainnya.
Meski demikian, Rizki menekankan pentingnya pemilihan lokasi yang strategis dalam setiap ekspansi. “Visibilitas dan aksesibilitas sangat penting dalam bisnis ini karena faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap kesuksesan jangka panjang,” tambahnya.
Permintaan unit co-living yang dioperasikan oleh Cove dilaporkan meningkat pesat selama 18 bulan terakhir.
“Pasar milenial adalah pasar yang sangat besar. Suatu saat mereka pasti membutuhkan apartemen. Begitu pula dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, saya rasa co-living akan menjadi pilihan utama,” imbuhnya. Rizky.