jahangircircle.org, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPENAS) menyampaikan beberapa poin penting terkait kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo selama 10 tahun terakhir sebelum mengundurkan diri pada Oktober mendatang. 20 Tahun 2024. Bappenas memperkirakan, Indonesia telah melihat berbagai pencapaian signifikan di berbagai sektor, yang menjadi landasan kokoh untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharsa Manarfa mengatakan, berbagai pencapaian penting telah diraih pemerintah dalam satu dekade terakhir. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,2 persen, dengan nilai tambah sektor ekonomi kreatif sebesar $1,367 triliun dan neraca perdagangan positif sebesar $11,5 miliar.
Dari sisi pembangunan daerah, produk domestik bruto (PDB) mengalami peningkatan di Pulau Jawa dan Sulawesi yang menunjukkan bahwa koefisien Gini mengalami penurunan menjadi 0,375 seiring dengan menurunnya kesenjangan sosial.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 75,59, rata-rata masa pendidikan 9,03 tahun, dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,11 persen. Selain itu, dilakukan pengembangan infrastruktur dengan menambah 6.665 Broadcast Traffic System (BTS) di daerah terpencil, prima dan tertinggal serta 2.882 km jalan tol baru.
Di bidang sosial, Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) meningkat menjadi 74,29, kualitas pelayanan publik mencapai 82,68, dan Indeks Demokrasi mencapai 75,51. Di bidang atmosfer, pemerintah mencatat penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 637 juta ton sehingga meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang kini mencapai 68,73.
Sementara terkait pembangunan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas menegaskan pembangunan tersebut berlandaskan prinsip keberlanjutan dan inovasi. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025-2045.
Suharsa juga menyoroti RPJPN 2025-2045 sebagai pedoman utama pertumbuhan Indonesia dalam dua dekade mendatang. Setidaknya seperempat atau lima tahun (2025-2030) di antaranya akan berada di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Probov Subyan.
Suharsa dalam siaran persnya, Jumat (10/11/2024) mengatakan, “RPJPN 2025-2045 merupakan pedoman arah pembangunan Indonesia yang menjamin seluruh pelaku pembangunan sepakat dan mengupayakan integrasi gagasan negara.”
Suharsa menegaskan, pada tahun-tahun mendatang, RPJPN 2025-2045 bersama RKP 2024 akan berperan penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“RPJPN 2025-2045 akan berperan penting dalam membentuk landasan yang kuat bagi pembangunan nasional Indonesia dua puluh tahun ke depan. Sejauh ini kami memastikan bahwa rencana pembangunan dalam RPJPN dan RKP sejalan dengan arah kebijakan terpilih. Presiden tahun depan untuk menjamin keberlangsungan pembangunan Indonesia hingga Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Pada tahun tersebut RPJPN 2025-2045 diketahui akan diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2023. Dalam RPJPN, Jokowi menekankan pentingnya stabilitas nasional, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.