jahangircircle.org, JAKARTA – Apakah Mars Seperti Bumi Miliaran Tahun Lalu? Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Mars mungkin merupakan tempat yang layak huni miliaran tahun yang lalu.
Ilmuwan Australia baru saja menemukan bukti kuno bahwa Planet Merah memiliki sistem air hangat yang mungkin mendukung bentuk kehidupan primitif. Studi terobosan ini menganalisis butiran zirkon kecil dari meteorit Mars yang lebih tua dari sebagian besar benua di Bumi. Berukuran sepersekian milimeter, kapsul waktu mikroskopis ini menceritakan kisah luar biasa tentang Mars kuno.
Butiran zirkon berusia 4,45 miliar tahun yang merupakan bagian dari meteorit yang dijuluki “Black Beauty” berasal dari sejarah geologi awal Mars. Dengan menggunakan teknik pencitraan skala nano yang canggih, para ilmuwan telah menemukan tanda-tanda kimia yang menunjukkan sirkulasi aktif air hangat selama tahun-tahun pembentukan kerak planet.
“Sistem hidrotermal sangat penting bagi perkembangan kehidupan di Bumi, dan hasil kami menunjukkan bahwa Mars juga memiliki air, komponen kunci dari lingkungan yang layak huni, pada awal sejarahnya,” kata Dr. Aaron Cavosie, ilmuwan planet di Curtin University. Pada temuan penyidikan, Rabu (27/11/2024).
Tim peneliti mengidentifikasi unsur-unsur tertentu seperti besi, aluminium, yttrium dan natrium dalam zirkon. Tanda-tanda kimiawi ini menunjukkan adanya cairan kaya air selama masa vulkanik Mars, bahkan setelah planet tersebut mengalami dampak meteorit besar yang mengubah permukaannya secara dramatis.
Penemuan ini sangat menarik karena menantang asumsi sebelumnya mengenai lingkungan awal Mars. Bukti menunjukkan bahwa meskipun permukaan planet ini kasar, sistem air tanah berpotensi menciptakan kantong-kantong yang dapat mendukung kehidupan miliaran tahun yang lalu.
Memahami sistem perairan kuno di Mars dapat memberikan wawasan penting tentang kondisi yang dapat mendukung kehidupan di luar bumi. Meskipun penelitian ini tidak membuktikan secara meyakinkan keberadaan kehidupan, hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa Mars pernah memiliki lingkungan di mana kehidupan primitif bisa saja muncul.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini merupakan upaya bersama para peneliti dari Curtin University, University of Lausanne, dan University of Adelaide. Penelitian ini merupakan upaya manusia untuk memahami sejarah Mars dan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.
“Studi baru ini membawa kita selangkah lebih jauh dalam memahami Mars kuno dengan mengidentifikasi tanda-tanda cairan berair dalam zirkon. Hal ini memberikan tanda geokimia dari keberadaan air di kerak Mars tertua,” kata Kavosi.