REPUBLIK.
Untuk acara ini, JILF bermitra dengan Jakarta Content Week (JakTent). Kemitraan JILF x JakTent, tema JakTent “Budaya Bersama, Masa Depan Bersama” dan tema JILF “F/acta: Kata-kata dan Tindakan untuk Eco-Literature” berkaitan dengan pengembangan sastra dan budaya serta kelestarian lingkungan.
Anton Kurnia, Direktur JILF dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta, mengatakan dunia kini berada pada periode calabendu Antroposen, periode dampak manusia yang merusak terhadap bumi dan ancaman terhadap kelestarian lingkungan. Menurut Anton, JILF mencoba menjawab sejumlah persoalan iklim dan lingkungan hidup dari sudut pandang sastra dan budaya.
“Kami mencoba melihatnya melalui literatur. Sebagaimana kita ketahui, dalam situasi krisis ini, kita telah melihat munculnya beberapa karya sastra yang menawarkan perspektif alternatif tentang bagaimana menciptakan dunia yang lebih baik. kata Anton dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Rabu (27/11/2024).
Sebagai rangkaian festival, JILF x JakTent akan menyelenggarakan berbagai acara, antara lain press fair (bekerja sama dengan National Geographic Indonesia, Mongabay dan Trend Asia), pasar buku (bekerja sama dengan IKAPI), forum penulis yang mengundang puluhan pembicara, 10 panel dengan keynotes, peluncuran buku dan tema. Diskusi terkait adalah Malam Penghargaan Kompetisi Kritik Sastra (bekerja sama dengan Kusala Sastra Hatulistiva dan berbagai perkumpulan sastra, Jakarta).
Dari JakTent yang menampilkan buku-buku Jerman berbagai genre mulai dari cerita Jerman hingga Arcanum Hobbies yang menampilkan berbagai permainan singgasana lokal, serta Jakarta UNESCO City of Literature, Salatiga City, Mongabay, NatGeo Indonesia dan TaCita. Hiromi Kawakami merayakan pembukaan JILF x JakTent 2024 dengan wawasan puitis dan interpretasi kritik ekologi, serta kisah pribadi yang menawarkan pengalaman berkelanjutan dalam dunia sastra. Sebagai penulis terkemuka asal Jepang, Hiromi Kawakami dikenal dengan kisah-kisah lembutnya yang mengeksplorasi keindahan manusia, alam, dan kehidupan sehari-hari melalui penggambaran bencana seismik dalam beberapa karyanya.
Selain Hiromi Kawakami, tokoh internasional lain yang hadir adalah penyair, penerjemah, dan akademisi Iran Nagmen Mostashar Nezami. Naghmeh secara aktif terlibat dalam komunitas budaya dan sastra Iran. Karya sastranya antara lain kumpulan puisi Jejak Cahaya (2000), Pantang (2002), Banyak Bintang di Langit, tapi Tak Ada Bulan (2004), dan Empat Ratus Dua Puluh Tahun Kemudian (2006). Berapa banyak ruang yang Anda miliki di dalam koper Anda? (2018).
Penulis, penerjemah dan editor Isabel Fargo Cole juga hadir. Sejak tahun 2005, ia menerbitkan cerita pendek dan esai dalam bahasa Jerman. Novel sulungnya Die grüne Grenze (Edisi Nautilus, 2017) dicalonkan untuk Hadiah Pameran Buku Leipzig; novel keduanya Das Gift der Biene (Edisi Nautilus, 2019) terpilih untuk LiteraTour Nord 2019. Mati Goldkuste pada tahun 2022. Eine Irrfahrt muncul dalam seri esai alam “Naturkunden” di Mathes und Seitz. Pada tahun 2023, dia memenangi Literaturpreis der A&A Kulturstiftung untuk karya prosanya.
Sesi diskusi buku, pitch forum, dan forum penerjemahan dengan berbagai topik mulai dari sastra, arsitektur, dan memasak hingga program profesional khusus untuk editor dan penerjemah yang diselenggarakan oleh JakTent sungguh menarik. Menghadirkan pembicara ahli seperti Hilmar Farid, Fadly Rahman, Astrid Enrique, Priti Sharma, Christian Cordero dan masih banyak lagi.
Sebagai penutup, Farwiza Farhan, aktivis lingkungan hidup asal Aceh yang masuk dalam daftar 100 Pemimpin Masa Depan versi TIME, akan menutup JILF x JakTent tahun ini. Pidato penutupnya mengeksplorasi literatur ekologi festival, suara-suara marginal dan imajinasi radikal, dengan alasan bahwa kata-kata dapat menginspirasi tindakan kolektif dan menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan planet kita. JILF x JakTent akan hadir di Taman Ismail Marzuki mulai 27 November hingga 1 Desember 2024.