jahangircircle.org, JAKARTA – Drake meningkatkan perseteruannya dengan sesama penyanyi Kendrick Lamar dengan mengajukan dua tuntutan hukum yang dapat berujung pada tuntutan hukum terhadap perusahaan musik besar. Drake menuduh perusahaan tersebut mempromosikan lagu hit Lamar “Not Like Us” dengan cara manipulatif yang menyakitinya.
“Not Like Us,” lagu diss dari rekaman tersebut, berisi lirik yang menuduh Drake melakukan tuduhan serius. Dalam lagu tersebut, Lamar menyebut Drake sebagai pelaku kejahatan seks dan pedofil.
Menggunakan nama aslinya, Aubrey Drake Graham, Drake mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Texas Bexar County untuk menuntut raksasa musik iHeartMedia dan Universal Music Group (UMG). Perusahaan tersebut dituduh mendalangi strategi promosi yang bertujuan membuat “Unlike Us” menjadi viral dengan mengorbankan sesama artis UMG Drake.
Universal Music Group, yang menaungi Kendrick Lamar melalui divisi Interscope Records, membantah tuduhan tersebut. Dalam keterangannya, UMG menyebut tuduhan Drake sebagai sengketa semantik dan hukum.
Sementara itu, iHeartMedia yang bermarkas di San Antonio belum memberikan keterangan resmi mengenai hal tersebut. Perusahaan Drake, Frozen Moments, mengajukan gugatan serupa di Mahkamah Agung New York terhadap Universal dan Spotify, menuduh Universal menggunakan suap dan praktik manipulatif lainnya untuk mempromosikan “Unlike Us.”
Seperti di Texas, kasus New York bukanlah kasus formal, melainkan pemberitahuan bahwa suatu kasus dapat diajukan. Dalam dokumen yang diajukan ke Mahkamah Agung New York, Drake menuduh UMG dan Spotify meluncurkan kampanye manipulatif menggunakan bot dan perjanjian bayar untuk bermain untuk membuat “Unlike Us” menjadi viral.
“Streaming dan perizinan adalah permainan zero-sum. Setiap kali sebuah lagu menjadi terkenal, berarti artis lain tidak punya peluang. Pilihan UMG untuk memenuhi pasar musik dengan Ko Bi Wa harus mengorbankan artis lain, seperti Drake.” , demikian dokumen tim Drake, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (28/11/2024).
Kedua rapper ini mulai berseteru pada tahun 2013, ketika Lamar merilis lagu yang secara langsung menyebut Drake dan rapper besar lainnya. Dalam lagu-lagunya, Lamar dengan berani mengatakan bahwa dia menghormati mereka, dia ingin mengungguli mereka dalam bermusik. Pada mulanya pernyataan tersebut dianggap sepele, namun konflik ini berubah menjadi konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun.