jahangircircle.org, JAKARTA — Pemerintah baru-baru ini memutuskan menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen untuk meringankan beban masyarakat. Keputusan tersebut disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk pengamat penerbangan dan analis independen industri penerbangan nasional Gato Rahardjo.
“Menurut saya, ini tindakan yang adil asalkan kepentingan umum tetap dihormati,” kata Gato saat menjawab Republika di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Gateau memuji kesediaan pemerintah membantu dengan mendorong potongan harga avtur dan potongan Biaya Pelayanan Penumpang (PSC) dan Pelayanan Penumpang Pesawat Udara (PJP4U). Gato mengatakan, hal ini krusial mengingat bandara dan Pertamina merupakan BUMN atau Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) yang dijalankan oleh pemerintah.
“Maskapai penerbangan juga tidak akan mengalami kerugian yang terlalu besar karena meskipun biaya bahan bakarnya dikurangi, harga bahan bakar jet juga akan turun,” kata Gato.
Namun, Gateau menekankan bahwa pemerintah harus memastikan implementasi kebijakan tersebut secara konsisten. Gateau mengatakan konsistensi akan menjadi kunci keberhasilan kebijakan tersebut.
“Pemerintah harus konsisten menurunkan harga avtur dibandingkan bulan sebelumnya yakni November, seperti disampaikan Menko Infrastruktur,” lanjut Gato.
Gato juga menyarankan agar pemerintah memberikan insentif kepada pengelola bandara dan Pertamina. Gato juga berharap pemerintah harus memastikan kualitas pelayanan di bandara tidak terganggu bagi penumpang, maskapai penerbangan, dan pengguna jasa bandara lainnya.
Gateau berharap kebijakan tersebut dapat membantu meningkatkan ketersediaan transportasi udara, terutama menjelang libur akhir tahun yang biasanya berdampak pada peningkatan jumlah penumpang. Untuk itu, Gato menekankan pentingnya diskon PSC di bandara-bandara besar seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Gusti Ngurah Rai, mengingat sebagian besar penerbangan berangkat dari kedua bandara tersebut.