jahangircircle.org, Jakarta – Homecoming membawa anak -anak untuk membuat kami memprediksi hal -hal yang tidak terduga. Salah satu anak yang tiba -tiba jatuh sakit. Diare dan Ari adalah dua penyakit yang dapat menyerang.
Dokter anak Ackni Hartati Sp.A, M. Kes menyampaikan tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak jika mereka mengalami dua rasa sakit selama perjalanan kembali.
Untuk mencegah diare, perhatikan konsumsi makanan bayi. Gangguan pencernaan seperti diare dapat terjadi karena makan makanan najis atau gratis sepanjang perjalanan. Waspadai makanan enak untuk mencegah diare.
Efek diare yang ditakuti jika anak mengalami dehidrasi atau kurangnya cairan bahkan mungkin mengalami gangguan elektrolit.
“Mengalami diare, bangku (bab) berlanjut sampai anak memiliki tanda dehidrasi, seperti urin kecil atau ketika warna kencing cukup tebal, itu berarti bahwa tanda dehidrasi atau anaknya menjadi lebih lemah. Jadi bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat selama perjalanan,” katanya.
Menurutnya, infeksi saluran pernapasan atas (ARI) atau sebagai batuk dingin juga dapat terjadi pada anak -anak ketika Anda pulang, terutama dengan menggunakan dua kendaraan bermotor roda.
Dia menyarankan menggunakan topeng untuk mengambil tindakan pencegahan selama perjalanan dan membawa obat -obatan yang dapat dikonsultasikan dengan dokter. Namun, jika anak mulai mengalami kepadatan atau napas cepat, harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Jika dia padat atau bernafas dengan cepat, biasanya ada keadaan darurat di saluran pernapasan. Nafasnya didasarkan pada usia jika, misalnya, lebih dari 1 tahun biasanya lebih dari 40 kali dalam 1 menit,” jelasnya.
“Jadi napas terlihat jadi napas atau sebagai bisnis pernapasan, sedikit berat atau suara ngik … takut dia membutuhkan fasilitas khusus, jadi dia harus dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pulang dengan bayi atau anak di bawah 3 tahun yang masih menggunakan popok atau popok harus dipertimbangkan sering diganti sekitar 3 hingga 4 jam untuk mencegah ruam.
“Jika, misalnya, hanya batuk biasa, anak -anak mereka masih berlarian, masih ingin makan minuman, masih ada banyak urin, itu sudah aman,” katanya.