jahangircircle.org, JAKARTA – Adobe akan meluncurkan alat baru berbasis kecerdasan buatan generatif (AI) untuk pembuatan dan pengeditan video pada akhir tahun 2024. Alat tersebut akan diluncurkan dalam edisi terbatas, sebagai bagian dari upaya Adobe untuk menyatukan aplikasi yang mendukung kebutuhan kreatif pengguna.
Alat berbasis AI, yang disebut Adobe Firefly Video Model, akan dirilis dalam versi beta dan merupakan bagian dari rangkaian Firefly yang sebelumnya memungkinkan pengguna membuat gambar diam, desain, dan grafik vektor. Model ini akan memperkuat posisi Adobe di pasar berkembang untuk alat pembuatan video berbasis AI, yang sebelumnya telah ditargetkan oleh perusahaan lain seperti Open AI dengan Sora, Stable AI dengan Stable Video Diffusion, dan serta aplikasi video AI dari perusahaan kecil lainnya. Perusahaan Startup.
Alexandre Costin, wakil presiden kecerdasan buatan generatif di Adobe, mengatakan alat tersebut dapat membuat video berdurasi lima detik hanya dengan satu perintah, baik itu teks atau gambar. Pengguna juga dapat memilih sudut kamera, gerakan menggeser, menggeser, dan memperbesar yang diinginkan.
“Kami telah berinvestasi dalam membawa model ini ke tingkat kualitas dan pemahaman yang diharapkan oleh para videografer, dengan fokus menjadikan alat ini sebagai panduan pengguna yang lebih baik daripada alat lainnya,” kata Kosten. 12/9/2024) Kecerdasan buatan lainnya.
Adobe menjamin bahwa pelatihan modul video ini hanya akan dilakukan dengan menggunakan materi yang berada dalam domain publik atau materi berlisensi yang telah diberikan izin. Tidak ada konten pelanggan Adobe yang digunakan dalam pelatihan ini.
“Kami melatihnya menggunakan database Adobe Stock yang berisi 400 juta gambar, ilustrasi, dan video yang diformat agar tidak memiliki kekayaan intelektual, merek dagang, atau karakter yang dapat dikenali,” kata Costin.
Selain itu, Adobe juga meluncurkan Genetic Extend, sebuah alat yang akan tersedia di perangkat lunak pengeditan video Premiere Pro. Alat ini dapat memperpanjang video hingga 2 detik dengan secara otomatis mengisi celah dalam rekaman. Fitur tersebut pertama kali diperkenalkan pada bulan April dan menurut Costin mendapat respon positif dari pengguna.