jahangircircle.org, ABU DHABI – Duo Dagestan Shara Magomedov dan Magomed Ankalaev meraih kemenangan mutlak pada UFC 380 akhir pekan lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dagestan merupakan wilayah Federasi Rusia di Kaukasus Utara, Eropa Timur, wilayah ini banyak melahirkan petarung handal di UFC.
Nama-nama kuat lainnya dari Dagestan antara lain Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev. Pada pertarungan UFC 308, petarung Dagestan tersebut mendapatkan hasil positif pada duel yang diikutinya, dan duo Dagestan berhasil memenangkan pertarungan tersebut.
Shara Magomedov berhasil memenangkan pertarungan dengan mengalahkan Armen Petrosyan, sedangkan Magomed Ankalaev berhasil melawan Aleksandar Rakic dan menyelesaikan pertarungan dengan keputusan mayoritas.
Shara Magomedov
Saat pertarungan dimulai, Armen Petrosyan mengambil inisiatif dan mulai menyerang Magomedov dengan tangan kanannya yang kuat.
Hal ini menyebabkan Magomedov terpojok di dinding ring sehingga menyebabkan Magomedov bersikap defensif.
Petarung berusia 30 tahun itu berhasil menangkis serangan Petrosyan dan mampu menahan pukulan Superman.
Sepanjang ronde pertama, kedua petarung terlihat berusaha saling mengalahkan dengan beberapa kali tendangan kaki.
Menjelang akhir ronde pertama, Shara Bullet mampu bangkit dan menebus kesalahannya dengan beberapa serangan kunci.
Memasuki ronde ke-2, Magomedov berhasil mendominasi pertarungan dan mengalahkan Petrosyan hingga kehilangan tenaga.
Akhirnya petarung Dagestan itu berhasil memukul rahang Superman dengan tendangan berputar dan menghabisinya dengan tendangan berputar hingga lawannya terjatuh ke tanah dan KO.
Magomed Ankalaev
Petarung asal Dagestan berikutnya berhasil membuktikan bakatnya di divisi kelas berat ringan di UFC 308 – duel Magomed Ankalaev melawan Aleksandar Rakic.
Dalam pertarungan sengit, Ankalaev mengalahkan tim Rocket dengan keputusan mayoritas 29-28, 29-28, 29-28. Pertarungan berlangsung sengit dengan kedua petarung melancarkan serangan dagang.
Di babak pertama, Ankalaev memulai serangan untuk pertama kalinya, sedangkan Rakic menghentikan serangan dan berkali-kali mencari peluang serangan balik.
Memasuki ronde kedua, Ankalaev melontarkan beberapa pukulan namun meleset dari sasaran, dan Rakic terus menghindari serangan Ankalaev.
Di ronde ketiga, Ankalaev menunjukkan keunggulannya dengan serangan yang konsisten. Pukulannya berhasil mendarat di wajah Rakic.
Dalam pertarungannya melawan Ankalaev, Rakic berusaha menghajarnya hingga ia menempelkan badannya ke pagar arena segi delapan.
Ankalaev berhasil bertahan dan mendapatkan kembali kendali penuh saat ia melayangkan pukulan dan menjatuhkan Rakic ke lututnya.
Di penghujung ronde ketiga, Ankalaev tetap bertekad dan terus unggul untuk mempertahankan keunggulannya melalui keputusan mayoritas.