JAHANGIR NEWS Arie Untung dan Fenita Arie Beri Bantuan Korban Bom Israel yang Dievakuasi ke Mesir
jahangircircle.org, JAKARTA – Hari ini, Senin (7/10/2024), menandai satu tahun terjadinya genosida di Gaza, Palestina. Tepat satu tahun yang lalu, dunia dikejutkan dengan berita runtuhnya bangunan, rumah-rumah hancur, dan kematian ribuan orang, termasuk perempuan dan anak-anak tak berdosa.
Tragedi ini belum berhenti. Komunitas internasional, mulai dari aktivis kemanusiaan, politisi hingga tokoh masyarakat, menyerukan diakhirinya insiden memilukan ini. Di Indonesia, salah satu tokoh yang konsisten menyuarakan kemerdekaan Palestina adalah presenter TV, musisi, dan aktor Ari Untung.
“1 tahun telah berlalu. Anak-anak Gaza belum mendapat bantuan berarti dari dunia. Ternyata mereka tidak tertolong oleh pihak yang mencari dunia. Sebaliknya, tangan merekalah yang mendatangkan tuntutan neraka.”
Dan tangan itu kalian,” tulis Ari di akun Instagram @ariekuntung, Senin (7/10/2024).
Dalam rangka memperingati satu tahun genosida di Gaza, Ari dan istrinya Fenita Ari memberikan donasi langsung kepada warga Gaza yang mencari perlindungan di Mesir. “Alhamdulillah Mimi dan Mai diperintahkan untuk mengambil apa yang tersisa. Itu tidak menghentikan anak-anak, ini masih terus terjadi. Pejuang kita di medan perang atau Berjuang di belakang meja di parlemen. Kalian semua berjuang untuk kemanusiaan , merekalah yang memberikan bantuan perumahan (rasa aman), merekalah yang memberikan bantuan pangan,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat Indonesia untuk “memperluas” pertolongan Allah SWT dengan berdonasi melalui MyFundAction. Akun MyFundAction mendokumentasikan kegiatan penyaluran Ari dan Fenita untuk korban penyerangan di Jalur Gaza yang mengungsi ke Mesir.
Video tersebut memperlihatkan Ari dan Fenita mengunjungi rumah korban kekerasan di Israel. Dalam video lainnya, keduanya terlihat sedang mengatur bantuan sembako dalam kotak.
Ari dan Fenita bertemu dan membagikan kotak kebahagiaan kepada warga Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir karena mengalami luka serius. Lantai satu adalah rumah Shobir, warga Palestina yang diledakkan bom, kakinya remuk akibat konstruksi. puing-puingnya terbunuh dan hampir dinyatakan diamputasi karena pembatasan medis di Gaza,” tulis akun MyFundAction.
Belakangan, Ari dan Fenita mengunjungi rumah keluarga Bu Leila, yang harus menerima kematian suaminya di Rafah dan hilangnya satu kaki dan penglihatan akibat bom Israel. “Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena status kewarganegaraannya belum jelas dan semua dokumennya masih ada di Gaza. Mereka berhasil lolos dari kejaran Zionis, namun kini harus berjuang keras untuk kehidupan selanjutnya,” tulisnya