JAHANGIR CIRCLE Badan Gizi: Program Makan Bergizi Gratis Habiskan Anggaran Rp 800 Miliar per Hari
jahangircircle.org, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan anggaran sebesar Rp 800 miliar per hari akan dibelanjakan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dana ini digunakan untuk membeli bahan makanan.
Menurutnya, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus utamanya melalui investasi besar pada program makanan bergizi gratis. Jika diterapkan sepenuhnya, program ini akan menjangkau hingga 82,9 juta penerima manfaat dan menghabiskan anggaran sebesar Rp400 triliun.
“Jika program ini berhasil, Badan Gizi Nasional akan mengeluarkan Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi sumber daya manusia di masa depan. “Sekitar 75% dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi gizi gratis, yaitu sekitar Rp 800 miliar per hari,” kata Dadan dalam acara Investor Day Summit BNI 2024 yang digelar di Jakarta, Selasa (10 Agustus 2024).
Anggaran sebesar Rp 800 miliar akan digunakan untuk pembelian bahan baku menu makanan dari hasil pertanian, yang berarti merangsang peredaran uang dalam jumlah besar di masyarakat.
“Salah satu kelemahan perekonomian Indonesia selama ini adalah kurangnya likuiditas di pedesaan. “Program investasi masa depan ini akan meningkatkan likuiditas kota,” katanya.
Sebuah percobaan yang melibatkan 3000 anak di unit pelayanan menunjukkan bahwa setiap hari mereka membutuhkan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam atau 3000 butir telur, 350 kg sayur mayur, dan 600 liter susu.
“Ini hanya berlaku untuk satu unit pelayanan. Setelah beroperasi penuh, program ini akan memiliki sekitar 30.000 unit layanan di seluruh Indonesia yang memberikan layanan mulai dari PAUD hingga sekolah menengah atas, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan santri di pesantren dan pesantren. “Ini adalah skala yang sangat besar,” katanya.
Misalnya, jika suatu unit pelayanan membutuhkan sayuran sebanyak 350 kg per hari, maka koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mengkoordinir petani untuk menanam sayuran yang memenuhi kebutuhan tersebut. Demikian pula, kebutuhan susu 600 liter per hari setara dengan produksi 60 ekor sapi per unit pelayanan.
“Kami ingin mendapatkan bahan baku kami dari BUMD dan koperasi. “Jadi kalau ada perusahaan besar yang mau memasok dan bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional, kami bisa bekerja sama dengan koperasi dan BUMD agar mereka juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi melalui program ini. Tolong bantu saya mendapatkannya,” jelas Dadan lagi.
Program ini rencananya akan dilaksanakan mulai Januari 2025. Namun sebelum itu, Badan Gizi Nasional berencana kembali menguji coba program makan bergizi gratis secara lebih luas pada November 2024.
Tujuan peserta uji klinis pada awalnya ditentukan oleh sekolah, dan Institut Gizi Nasional memperoleh data aktual dengan mencatat jumlah ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan siswa sekolah dasar. “Karena data sekunder terlalu dinamis untuk digunakan,” ujarnya. “Jadi jumlahnya baru akan kami tentukan saat unit pelayanan ada di wilayah tersebut.”
Dadan meyakinkan, program pangan bergizi gratis yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional akan dilaksanakan secara terpusat dan terkendali. Dana yang diterima dari negara disalurkan langsung ke unit layanan pelaksana program ini.