Republik Jakarta – Tony Wen, Presiden PT Freeport Indonesia (PTFI), menjelaskan proses pemanfaatan lebih lanjut perusahaannya. Pada prinsipnya, PTFI sebenarnya mendukung hal tersebut.
PTFI memiliki dua pabrik peleburan tembaga. Yang pertama telah beroperasi sejak 1997. Smelter ini akan mengolah 1,3 juta ton konsentrat tembaga. Kedua, konstruksinya baru saja selesai. 1,7 ton konsentrat tembaga dimurnikan.
Tony mengatakan smelter kedua ini sudah berproduksi, namun masih perlu dilakukan beberapa perubahan. Hal ini karena pabrik ini merupakan pabrik peleburan tembaga kawat tunggal terbesar di dunia.
Ketua PTFI Tony Wenas mengatakan di Jakarta Convention Center Senajan: “Meskipun ada banyak tantangan, jadwal pemerintah sangat padat, membayar bea ekspor, membayar denda atas keterlambatan karena COVID-19… Semuanya sudah berakhir.” , Selasa (8 Oktober 2024).
Lanjutnya, Januari 2025 PTFI akan memurnikan 100% konsentrat tembaganya di dalam negeri. Tergantung pada jenisnya, pabrik ini menghasilkan antara 9 dan 1 juta ton katoda tembaga.
“Di situlah keterlibatan penambang hilir menjadi penting. Pekerjaan rumah kami adalah memastikannya dikonsumsi di dalam negeri,” kata Tony.
Dia menjelaskan, hingga tahun ini separuh dari katoda tembaga yang diproduksi PT Smelting masih diekspor. Konsumsi dalam negeri sekitar 200.000. Sekitar 150.000 ton masih diekspor.
“Mungkin masalahnya bukan karena Indonesia mengonsumsi tembaga lebih sedikit, tapi konsumsi katoda tembaganya lebih sedikit,” kata Tony.
Dan menurutnya, hilirisasi tembaga hasil PTFI akan sangat bermanfaat untuk energi terbarukan. Dia menyebutkan kemungkinan PT PLN (Persero) membangun jalur transmisi baru sepanjang 47.000 kilometer (KM).
“Dengan menggunakan katoda dalam negeri, sangat cocok untuk saluran listrik. Dan dengan produksi kami yang hampir 1 juta ton, kami bisa membangun 200 gigawatt panel surya dalam setahun. “Faktanya, semakin banyak industri konsumen yang bermunculan di Indonesia,” kata pimpinan PTFI tersebut.
Intinya, Tony ingin memastikan produk-produk berikut ini dimanfaatkan secara optimal di negeri ini: Berikutnya, seluruh kementerian/lembaga perlu terintegrasi agar segala sesuatunya berjalan lebih efisien.