jahangircircle.org JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan telah menguji sampel anggur muscat berkilau dari Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung dengan parameter uji residu pestisida klorpirifos. Hasilnya, tidak ada residu pestisida yang terdeteksi.
Direktur BPOM Taruna Ikrar dalam jumpa pers di Jakarta mengatakan, pengambilan sampel anggur muscat berwarna cerah mencakup banyak wilayah, terutama daerah asal buah tersebut, antara lain Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan. Pengujian sampel dari Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung telah selesai dilakukan di Balai Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM, kata Taruna, Senin.
Untuk menguji parameter residu pestisida Klorpirifos, ujarnya, menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa atau GC/MSMS (Batas deteksi atau LOD 0,02 μg/kg / Batas kuantifikasi atau LOQ 0,07 μg/kg). Tidak ada hasil.
Taruna mengatakan BPOM berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan pangan segar terkait pencarian fakta media, serta melakukan penelusuran sampel dan pengujian laboratorium.
“BPOM sebagai koordinator analisis risiko keamanan pangan akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas dengan mengenali dan memilih produk yang aman, berkualitas, dan peduli.
Konsumen juga diminta untuk menggunakan cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan standar keamanan pangan, yaitu menjaga suhu penyimpanan makanan tertentu dan mengkategorikan makanan, serta menjaga kebersihan tempat penyimpanan makanan agar tidak terjadi kontaminasi.
“Untuk buah-buahan yang sering dimakan tanpa kulit, disarankan untuk membilasnya terlebih dahulu dengan air bersih dan hati-hati terhadap residu pestisida, kemudian membersihkan, mencuci dan membuang kulitnya dapat mengurangi risiko terkena residu dan kontaminan lain yang tersisa pada buah. buah. permukaan