jahangircircle.org, Semarang – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Riswanto mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2024 tentang Pemotongan Kredit Ilegal. Peraturan Pemerintah (PP) menurutnya, PP tersebut mencerminkan Dukungan Prabowo terhadap usaha kecil dan menengah di bidang pertanian, peternakan, dan budidaya kelautan, terutama dukungan terhadap penghidupan nelayan skala kecil.
“Terkait dengan kemajuan yang dicapai Presiden Prabowo dalam penandatanganan PP Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet. Khususnya di bidang kelautan dan perikanan, kami sangat menyambut baik kemajuan dan kebijakan beliau,” kata Riswanto, Rabu (6/2024). 11) kepada Republika.
Ia menambahkan, HNSI Jawa Tengah yang membawahi 16 kabupaten/kota mendukung proyek yang diusung oleh Prabowo, “Beliau menyatakan dukungannya terhadap penderitaan para nelayan. Terutama nelayan kecil yang mata pencaharian ekonominya sangat bergantung pada laut dan segala resikonya,” ujarnya.
Namun Riswanto masih menunggu implementasi dari PP tersebut. Kami masih menunggu implementasi PP No. 47/2024 tentang mekanisme teknisnya. Serta jenis debitur termasuk jumlah maksimal yang termasuk dalam kategori debitur. penghapusan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, nelayan membutuhkan uang saat melaut atau menangkap ikan. “Biasanya untuk mendapatkan dana. Seringkali nelayan nekat berhutang ke pedagang, tengkulak, dan bank,” kata Riswanto.
Risvanto menambahkan: Jika seorang nelayan meminjam uang atau berhutang pada tengkulak, prosesnya biasanya cepat dan mudah. “Padahal ikan hasil tangkapan harus dijual melalui tengkulak dengan harga yang tidak sama dengan harga yang diperoleh di tempat pelelangan ikan atau TPI,” ujarnya.
“Sama halnya nelayan membeli minyak melalui tengkulak saat melaut. Harganya lebih mahal dari SPBUN, tapi bisa membayar tepat waktu,” tambah Riswanto.
Pilihan lain bagi nelayan untuk membiayai usaha lepas pantai mereka adalah dengan menggadaikan aset mereka ke bank, kata Riswanto. “Tentunya bunga dan cicilan bulanan dihitung berdasarkan nilai pinjaman,” ujarnya.
Ia mengatakan, meski bekerja keras mencari dana untuk menangkap ikan, pada praktiknya tidak jarang nelayan hanya menerima sebagian kecil dari hasil tangkapannya. Hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
“Diharapkan apabila ada kapal nelayan yang terbalik atau terbakar, maka pemilik kapal dapat memperoleh pertolongan dan untunglah debitur dapat membersihkannya, sehingga proyek penghapusan utang bagi nelayan ini akan sangat membantu dan bermanfaat bagi para nelayan,” Reese ujar Vanto.
Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani PP Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet UMKM Sektor Pertanian, Peternakan, dan Kelautan, sehingga kredit macet para pelaku usaha UMKM, petani, dan nelayan akan terhapuskan. Khususnya di Bank Xin Yuan.
“Pemerintah ingin membantu saudara-saudara kita dalam hal ini. Produsen pertanian, UMKM, dan nelayan adalah produsen pangan yang sangat penting. Mereka bisa melanjutkan usahanya. Lebih efektif untuk negara dan bangsa,” kata Prabowo, Selasa (2024). di Istana Merdeka pada 11 Mei 2019.