jahangircircle.org, JAKARTA — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Indonesia mencapai Rp246,58 triliun pada Oktober 2024 setelah 10 bulan beroperasi. Angka ini meningkat sebesar 23,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan dukungan yang jauh lebih kuat terhadap sektor UMKM.
“Sejak Januari hingga 31 Oktober 2024, penyaluran KUR mencapai Rp246,58 triliun, tumbuh 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Ferry Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian. , pada konferensi pers dalam satu dekade. Rabu (13/11/2024) KUR mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dengan memberikan pembiayaan kepada usaha manufaktur di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta.
Terkait angka pencairan, Ferry menyoroti peningkatan jumlah peminjam baru. Hingga Oktober 2024, terdapat 4,2 juta peminjam yang memiliki akses terhadap KUR. Melebihi target jumlah peminjam baru merupakan pencapaian yang signifikan, yakni tercatat 1,9 juta orang atau 113 persen dari target awal sebanyak 1,7 juta peminjam.
“Jumlah peminjam baru di tahun 2024 sudah melebihi target yang kami tetapkan. Tadinya kami targetkan 1,7 juta, kini kami sudah mencatatkan 1,9 juta peminjam baru. Total peminjam KUR mencapai 4,2 juta pada Oktober 2024,” jelas Traversier. .
Diluncurkan pada tahun 2015, program KUR telah memberikan kontribusi besar bagi UMKM di Indonesia. Hingga tahun 2024, total penyaluran KUR mencapai Rp 490 triliun yang tidak hanya mendukung UMKM, tetapi juga berperan penting dalam perekonomian nasional.
“Penyaluran KUR ini tidak hanya sekedar angka penting, namun mempunyai dampak yang sangat luas. Program ini akan memberikan kontribusi yang signifikan baik bagi peminjam maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” kata Feri.
Pemerintah kini fokus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada kuartal IV-2024. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tercatat sebesar 4,95 persen, pertumbuhan kuartal IV sebesar 5,2 persen diperlukan untuk mencapai target tahunan. sasaran 5,1 persen.
“Kalau melihat hasil BPS, kita memerlukan angka pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada kuartal IV untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen sebesar 4,95 persen pada kuartal III,” kata Ferry.
Selain menambah jumlah peminjam, pemerintah juga mendorong graduasi atau konversi peminjam yang beralih dari KUR ke pembiayaan komersial. Hingga Mei 2024, sekitar 49% peminjam KUR telah lulus, yang menunjukkan bahwa mereka siap untuk mengakses lebih banyak pembiayaan.
“Program graduasi ini merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kualitas kewajiban. Kami ingin mengembangkan obligor untuk transisi ke pembiayaan komersial. Pada Mei 2024, hampir separuh kewajiban KUR berhasil transisi ke pembiayaan yang lebih tinggi,” jelas Ferry. .