jahangircircle.org, JAKARTA — Festival Film Santri mulai mengaktifkan program seperti lokakarya pengarsipan dan produksi film, lokakarya kritik dan kurasi film, Santri Misbar, dan Santri Keliling. Festival yang digelar pada tahun 2025 ini merupakan festival film di Indonesia yang fokus pada perkembangan perfilman dan dunia Islam.
Sebelumnya, Festival Film Santri mengadakan beberapa program workshop di lima pesantren di Jawa Timur. Workshop pengarsipan dan produksi film dimulai di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan pada 22-24 Agustus 2024, dan dilaksanakan berturut-turut di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan (30 Agustus-1 September), An Nur II Malang (6-8 September). , Lirboyo Kediri (28-30 September) dan Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo (4-6 Oktober).
Film-film hasil workshop ini diputar secara mandiri dalam acara Misbar Santri yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, An Nur II Malang dan Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dalam rangka puncak perayaan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2024. Film dari arsip produksi workshop Film Festival Film Santri yang ditayangkan dalam program Misbar Santri telah ditonton lebih dari 27 ribu penonton yang tersebar di tiga pesantren.
“Alhamdulillah ada program screening di pesantren kami (Sidogiri Lodge), kedepannya kami berharap semakin banyak santri yang membuat film untuk menampilkan pentingnya peran pesantren, kiai dan santri dalam amalan kami di Indonesia, dan juga “popularitas” Sebagai media dakwah, kata salah satu peserta workshop dari Pondok Pesantren Sidogiri yang juga menyutradarai film Meja Pustaka Fatih Husni yang diterima jahangircircle.org dalam siaran persnya, Senin (28/10/2024).
Selain itu, rangkaian program Festival Film Santri dilanjutkan dengan workshop kritik film dan kuratorial, pemutaran film dan ceramah para Santri yang dilaksanakan di Universitas Airlangga pada tanggal 25 Oktober 2024. Direktur program festival Yogi Ishabib mengatakan program ini. seri merupakan pengakuan atas karya yang diciptakan oleh mahasiswa pada saat Workshop Arsip dan Produksi Film.
“Sebelumnya Santri Misbar diadakan di pesantren kemudian hasil karya santri dipamerkan di tempat umum agar diapresiasi lebih luas lagi,” ujarnya.
Rangkaian Acara Premium Festival Film Santri merupakan program inklusif yang diselenggarakan atas kerjasama Documena, Air Mineral Santri, Toko Basmalah bersama Departemen Komunikasi FISIP Universitas Airlangga, Peeping Comm dan didukung oleh Republika TV, TV9, Suara Merdeka, Media Pondok East Jawa. dan Nawaning Nusantara.
“Saya berharap Santri Film Festival tidak hanya menjadi ajang perayaan, namun juga menjadi sarana pembelajaran dan menjaga tali silaturahmi antara Pondok Pesantren dengan dunia luar Pondok Pesantren, serta menjadi wadah tumbuh kembang kolektif bagi insan-insan kreatif yang memiliki
Capek menggarap film,” kata Direktur Festival Film Santri, Agoes Sam.