Republik Jakarta. Selama Januari, Grup Pertamina berhasil mengurangi emisi karbonnya menjadi 146.183 ton karbon dioksida, lebih dari 105.574 metrik ton target CO2.
Fadjar Djoko Santoso, wakil presiden komunikasi perusahaan Pertamina, mengatakan bahwa Pertamina berfokus pada 1,6 juta ton CO2 pada tahun 2025. Target ini telah meningkat dibandingkan dengan target karbon dioksida 2024 untuk tahun 2024.
“Dekarbonisasi melibatkan komitmen pertamina untuk mendukung target emisi karbon pemerintah dan emisi nol (NZE) pada tahun 2060,” kata Fadjar.
Fadjar mengatakan bahwa Decarbonis adalah strategi pertamina untuk mempertahankan operasi bisnis keamanan energi nasional yang ada, yang ramah lingkungan.
“Praktik operasi bisnis lingkungan adalah standar global untuk minyak dan gas, dan bisnis pertamina diakui di seluruh dunia sebagai perusahaan standar internasional,” katanya.
Menurut Fadjar, keberhasilan Pertamina di semua wilayah pinggiran kota telah mencapai kinerja, dan kepemilikan lokal ini telah berhasil mengurangi emisi di atas target. Emisi yang digunakan secara lokal dikurangi sebesar 111.000 metrik ton.
Sementara itu, emisi 23.000 metrik ton karbon dioksida dikurangi menjadi penyaringan tetap dan petrokimia. Perdagangan komersial dan pinggiran kota 1.754 metrik ton CO2. Kepemilikan gas internal telah mengurangi emisi CO2 pada 2.459 ton, daya jaket eksternal dan emisi energi yang baru dikurangi dalam terbarukan pada 2.255 ton CO2 dan logistik terintegrasi mantel pada 5.115 ton CO2.
“Pertamina difokuskan sampai akhir tahun 2025, dan pencapaian dekarbonasi dapat kembali ke tujuan mereka seperti yang mereka lakukan tahun sebelumnya.