Jahangir Circle News

berita dari seluruh kalangan dunia

Kesehatan

Dokter Azmi Meninggal Dunia, Sempat Keluhkan Sakit Kepala Hebat

Kursus Republik, Jakarta – Azmi Fadlhih, konsumen teknis militer yang sering berpartisipasi pada hari Senin (16 Desember 2010). Azmi menghembuskan napas hingga 35 tahun terakhir.

Baca Juga : Memutuskan Childfree? Ketahui Dampak Baik dan Buruknya

Menurut informasi keluarga, Dr. Azmi Death di Bali. “Innalilai Wa Inna Ilaidi Rajiun. Kami meninggal Dr. Azmi Fadlil sp. Nex, Selasa (12/17/1./2024).

Lury mengatakan bahwa mayat itu akan tiba di Bandung pada hari Selasa (17 Desember 2014), yang akan dimakamkan oleh warga di Cutholito. Dia juga meminta orang -orang untuk meminta masing -masing pihak untuk Dr. Azmi memaafkan semua dosa dan menempatkan tempat terbaik di Allah SWT.

Azmi telah memutuskan kematian campuran pembuluh darah di otak atau aneurisma. Menurut Dury, Dr. Azmi bergumam tentang sakit kepala.

“Terima kasih semua doa. Orang mati setelah keluhan sakit kepala,” kata Lury pada kisah Instagram -nya. Rumah sakit di rumah Azmi telah menempatkan istrinya Lisa Anjayas dan dua anak.

Dokter Azmi

Azmi Fadlil lahir pada tanggal 26 Februari 1989. Lulus dari kulit dan vagina pendidik Universitas Padjadjaranjaran. Selama hidupnya ia membuka praktik Rumah Sakit Pindad di Pusat Bandung dan ADC ADC Derma di Kota Bandung.

Orang mati juga beberapa pendiri pemotongan kami. AZMI mencatat keterlibatan sebagai ahli organisasi Indonesia (IDI) dan gender dan jenis kelamin dan jenis kelamin).

Baca Juga : Sebaran Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Mereda, Layanan Penerbangan Kembali Normal

Azmi terus mempelajari publik dengan menciptakan titik gerak yang menarik. Misalnya, di Instagram, Dr. Azmi memiliki 65,8 ribu murid. Ada 10,8 ribu murid dalam dosis.

Kematian Dr. Azmi, yang tiba -tiba datang dari banyak muridnya. Dari kolom kata -kata dalam unggahan Dr. Azmi, Citizen Please dan Terima Kasih

“Semoga Dr. Husnul Inspimah. Terima kasih atas informasi yang berguna Anda,” akun Itdokter **.

“Istirahat di mediator. Kami akan selalu kehilangan makna yang berarti,” kata @ kata @ no *.

“Innalilai wa inna iiliihi o nuiun o, Allah, do doc masih doc.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *