jahangircircle.org, JAKARTA – Masih banyak masyarakat yang menganggap penggunaan rokok elektrik lebih baik dibandingkan rokok biasa dari segi kesehatan. keluar Ini salah. Keduanya berpotensi menyebabkan serangan jantung pada penggunanya.
“Kami menemukan bahwa rokok elektronik sama berbahayanya dengan rokok tradisional. “Saat ini masih banyak perdebatan mengenai pro dan kontra,” kata Profesor RSUD dr Margono Soekarjo Purwokerto saat diskusi “Menjaga Kesehatan Jantung di AZ” yang dibawakan oleh pakar jantung dan pembuluh darah Dr Rio Probo Kaneko, SpJP, FIHA. , FASCC. Rabu (18 September 2024) Jakarta.
Perdebatan ini disebabkan jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 37,9% dari total penduduk sebanyak 270 juta jiwa. Jumlah tersebut memasukkan Indonesia sebagai negara konsumen rokok tertinggi ke-13 di dunia.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memperhatikan kesehatan jantung. Itu sebabnya saat ini penyakit jantung tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tapi juga lansia.
Faktanya, banyak remaja di atas usia 20 tahun yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan merokok, tetapi juga gaya hidup yang tidak sehat.
“Dulu didominasi oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas. Namun berdasarkan data, terjadi perubahan usia akibat gaya hidup. “Sekarang remaja berusia 20-an ke atas memiliki riwayat penyakit jantung,” ujarnya.
Oleh karena itu, olah ragalah secara teratur; Penting untuk menjaga pola hidup sehat melalui berbagai cara seperti mengonsumsi makanan sehat dan istirahat teratur. Jadi mencegah lebih baik daripada mengobati, makanya periksakan kesehatan secara rutin setahun sekali,” ujarnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, rokok mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh. Merokok juga dapat mempengaruhi sistem pernafasan dan berdampak baik bagi perokok maupun orang disekitarnya (perokok pasif).
Merokok menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya. Sekitar 7 juta kematian disebabkan oleh perokok aktif dan 1,2 juta sisanya adalah perokok pasif.