jahangircircle.org, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melaporkan pertumbuhan modal asing (DPK) secara tahunan sebesar 14,5% (y/y) hingga kuartal III tahun 2024, mencapai Rp370,7 triliun. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan laju pertumbuhan industri perbankan dalam negeri yang hanya sebesar 7,04 persen.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan keberhasilan tersebut didorong oleh strategi pengembangan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Dana murah BTN meningkat 17,9 persen dan menyumbang 51 persen terhadap total DPK BTN.
Keberhasilan ini menunjukkan mekanisme pendanaan BTN berjalan dengan baik, khususnya dana murah yang dihimpun melalui berbagai program strategis, seperti program BTN Prospera dan perluasan transaksi digital, kata Nixon di Jakarta, Kamis (28/11/2024). ).
BTN Prospera yang diperuntukkan bagi segmen emerging affluent telah menyumbang Rp8 triliun terhadap total DPK BTN sejak diluncurkan pada awal tahun 2024. Program tersebut berhasil menjaring 43.500 rekening baru dari segmen nasabah ritel.
Transformasi digital BTN juga berperan penting dalam memperkuat CASA. Hingga September 2024, aplikasi BTN Mobile mencatatkan transaksi senilai Rp60,1 triliun, meningkat 167,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp22,5 triliun
“Strategi kami adalah membangun ekosistem digital yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan transaksional nasabah saat ini. “Digitalisasi membantu kami menarik lebih banyak pelanggan ke toko dan institusi serta meningkatkan efisiensi,” tambah Nixon.
Dengan meningkatnya kontribusi CASA, BTN mampu menjaga permodalan tetap sehat. Rasio BTN atau rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) tercatat sebesar 96 persen hingga kuartal III 2024, membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 98,3 persen.