jahangircircle.org, BANDUNG — PT Geo Dipa Energi (GDE), perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi, menyatakan belum berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Setiap tahunnya, perusahaan ini menyetorkan dana sekitar Rp 200 miliar ke negara, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat di sekitar proyek panas bumi milik GDE, seperti PLTP Patuha dan Dieng.
Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur menjelaskan, meski IPO merupakan salah satu cara untuk menambah modal perusahaan, namun saat ini Geo Dipa lebih mengandalkan sumber pendanaan lain yang lebih strategis. “Selain Penyertaan Modal Negara (PMN), banyak sumber permodalan dari luar negeri yang berminat berinvestasi di Geo Dipa. Kami juga mempertimbangkan kerja sama dengan investor strategis dan memanfaatkan green loan yang lebih banyak tersedia,” ujarnya. pada Media Briefing Press Tour Kementerian Keuangan bertema “Dukungan Fiskal Pemerintah untuk Mendorong Ketahanan Energi dan Meningkatkan Pendapatan Negara” di Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Komersial dan Eksplorasi Geo Dipa Energi, Ilen Kardani mengatakan, sektor energi panas bumi semakin diminati investor global, seiring semakin besarnya perhatian dunia terhadap energi ramah lingkungan.
“Hampir setiap bulan kami menerima tawaran kerja sama proyek panas bumi, dan dengan dorongan transisi global menuju energi hijau, kami berharap sektor ini terus berkembang,” kata Ilen.
Geo Dipa juga mencatatkan keberhasilan di lebih dari sepuluh proyek panas bumi di Dieng, termasuk unit tiga dan empat, yang berhasil mendapatkan pendanaan. Potensi penerapan pajak karbon di masa depan diharapkan akan semakin mendorong minat terhadap energi ramah lingkungan. Bukti keberhasilannya, Geo Dipa juga mampu menjual kredit karbon senilai US$ 10 juta, meski proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan.
Dengan berbagai sumber pendanaan pendukung, Geo Dipa fokus pada penguatan kemitraan strategis dan pengembangan energi panas bumi. Sektor ini dinilai sebagai salah satu solusi utama ketahanan energi nasional dan mendukung transisi menuju energi hijau.