jahangircircle.org, SUMBAWA – Proyek UPLAND Kementerian Pertanian untuk membantu akses layanan keuangan (keuangan mikro) berdampak positif terhadap pemberdayaan ekonomi kelompok tani. Bantuan ini memberikan dukungan langsung kepada petani di berbagai tahapan, mulai dari penanaman hingga produksi produk pertanian.
Ayubeta, salah satu kelompok petani di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakui bahwa program keuangan mikro proyek UPLAND banyak membantu mereka. Salah satu tokoh petani, Rusbianto, mengatakan bantuan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kepada mereka dalam mengakses layanan keuangan yang disalurkan NTB memberikan dampak yang signifikan bagi mereka.
“Berkat proyek UPLAND yang BPR transfer dananya melalui Bank NTB. Kami para petani bangga dan program ini sangat membantu,” kata Rusbianto, Sabtu (23/11/2024).
Proses pencairan dana melalui Bank BPR NTB dinilai cepat dan tidak membebani petani. Melalui prosedur yang sederhana, bantuan ini memudahkan petani dalam memenuhi kebutuhan pertaniannya.
Alhamdulillah bantuan ini sangat meringankan beban kami. Bank BPR NTB tidak mempersulit proses pembayaran, kata Rusbianto.
Hal senada juga diungkapkan Susi Susanti, salah satu anggota Kelompok Tani Ayubeta. Ia mengatakan, bantuan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membeli bibit bawang merah, obat-obatan, pupuk.
“Bantuan ini akan kami jadikan modal untuk membeli tanaman bawang merah, obat-obatan, pupuk, bibit dan kebutuhan lainnya. Berkat proyek UPLAND. Kami berharap bantuan ini bisa membuat kami sejahtera,” kata Susi.
Menurut Mohammad Ikhwan, manajer proyek proyek UPLAND, program keuangan mikro bertujuan untuk memberikan akses terhadap modal untuk mengembangkan kelompok pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Pembiayaan mikro yang disalurkan melalui proyek UPLAND tidak hanya dalam bentuk pinjaman modal, tetapi juga untuk melatih penerima manfaat dan membantu mereka menggunakan bantuan tersebut,” kata Ikhwan.
Ia mengatakan, bantuan ini sangat penting untuk menjamin stabilitas dan pengembangan usaha petani dalam jangka panjang. Program ini merupakan bagian dari dukungan Islamic Development Bank (ISDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang bertujuan untuk memfasilitasi akses keuangan bagi petani.
Selain bantuan akses keuangan, proyek UPLAND juga memberikan dukungan top-down lainnya. Bantuan tersebut meliputi jalan pertanian (JUT), irigasi pompa, alat dan mesin pertanian (alsinta), prasarana pengangkutan hasil pertanian, gudang, sarana pengolahan, pasar, dan penunjang pasar.
Saat ini proyek UPLAND telah melatih ribuan petani yang tersebar di 13 kabupaten di Indonesia. Semua langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi petani. Program UPLAND juga merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan melalui pemanfaatan lahan pertanian sekitar.
“Tujuan utama dari kegiatan program UPLAND project antara lain pembiayaan mikro untuk meningkatkan produktivitas petani dan terus meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Program UPLAND juga ingin membantu pelaksanaan program swasembada pangan,” kata Ikhwan.
Proyek pegunungan tersebut diketahui tersebar di 13 kabupaten di Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan di pedesaan, demikian laporan Antara.