Rovaba.co.co.id, Jakarta, untuk beberapa orang, bulan Ramadhan sering dianggap sebagai tes yang bagus untuk membuat obat dan penambahan.
Baca Juga : Benarkah Konsumsi Air Galon Berisiko Bikin Pria Mandul?
Namun, menurut Cassum, menurut pakar pasien di Radallist, persiapan terbaik adalah persiapan terbaik untuk kehidupan yang hidup tanpa gaya hidup.
“Siap meningkatkan perdagangan narkoba dan sistem tubuh, karena dapat mengurangi obat dan obat -obatan, karena dapat dikurangi atau dikurangi, kata Dr. Casim, Selasa.
Menurut Kim, ini mengurangi penggunaan obat dan mengurangi efek samping, karena suplemen memiliki efek yang baik pada tubuh. Menurutnya, beberapa obat dapat ikut campur dalam doa. Misalnya, luka, sakit kepala, mual, sembelit dan seringkali dapat menyebabkan gas.
Lalu ada kepadatan diabetes, penyakit berirama jantung, nyeri dada, berat badan, malas, kerentanan dan efek samping lainnya. Demikian pula, ada tekanan darah, memungkinkan Anda untuk membengkak, weching, buang air kecil, menyebabkan buang air kecil dan batuk, yang mencegah ibadat.
“Berapa banyak efek samping yang dapat Anda alami,” semakin banyak hasil, semakin banyak hasil, semakin banyak efek, efek samping seperti itu, “kata Cosim, inisiator dan inisiator Indonesia yang sehat ini.
Baca Juga : JAHANGIR NEWS Indonesia Lakukan 3 Uji Vaksin TBC, Langkah Maju Menuju Indonesia Bebas TBC
Rumah saya tidak berpuasa di awal Ramadhan, tetapi dengan muerculosis. Dengan demikian, ia menyerukan adopsi umat Islam di hadapan Ramadhan.
“Puasa adalah puasa, puasa dan puasa, oleh karena itu adalah alasan yang sangat sehat, alasan, dan rasanya.”